TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dosen dan mahasiswa dari Universitas Bhakti Kencana (UBK) Tasikmalaya kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan ibu dan anak melalui penelitian inovatif.
Pada tahun 2025, tim dosen dari Program Studi D3 Kebidanan dan S1 Keperawatan mengembangkan Risbilor (Risol Daun Ubi Jalar dan Daun Kelor) sebagai alternatif food booster alami untuk ibu menyusui.
Penelitian ini merupakan bagian dari program Hibah Kemdikbudristek dan diketuai oleh Bdn Heni Nurakilah, STrKeb MTrKeb, dengan anggota tim yang terdiri dari Meti Sulastri SST MHKes, Bdn Iis Sopiah Suryani SST MKeb, Ns. Birry Assidiqy SKep MKep, dan Maria Ulfah Jamil SST MtrKeb.
Baca Juga:Mahasiswa UIN Saizu Purwokerto Gelar Pengabdian kepada Masyarakat, Membangun Ekosistem Masyarakat BerdayaPerkuat Solidaritas, Paguyuban Motor Honda Bekasi Kukuhkan Komunitas Baru di Kopdargab
Mereka juga melibatkan mahasiswa dari dua program studi, yaitu Hasna Munawaroh dan Susi Nurismawati dari D3 Kebidanan, serta Neng Yama Novia, Risal Heryanto Putra, dan Muhamad Fauzi Ramdan dari S1 Keperawatan.
Penelitian dilakukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kersanagara, tepatnya di Kelurahan Setiajaya, dengan fokus pada ibu menyusui yang memiliki bayi berusia 0–6 bulan. Para partisipan diberikan intervensi berupa konsumsi Risbilor selama 14 hari, sebagai upaya untuk meningkatkan produksi ASI.
“Tujuan utama dari riset ini adalah membantu pencapaian target nasional cakupan ASI eksklusif, yang ditetapkan minimal sebesar 80 persen,” kata Heni.
Tim peneliti menjelaskan bahwa salah satu faktor penting yang memengaruhi produksi ASI adalah konsumsi food booster, sehingga mereka menciptakan inovasi makanan ringan berbahan dasar alami.
Risbilor dirancang sebagai camilan sehat yang tidak hanya lezat, tetapi juga bergizi dan berfungsi sebagai pelancar ASI. Bahan utamanya, yaitu daun ubi jalar dan daun kelor, diketahui mengandung zat-zat laktagogum seperti sitosterol, stigmasterol, dan flavonoid. Zat-zat ini telah diketahui berpotensi meningkatkan produksi ASI secara alami.
Tim peneliti berharap hasil dari riset ini dapat memberi manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya para ibu menyusui. “Mereka mendorong pemanfaatan tanaman lokal seperti daun kelor dan ubi jalar yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar sebagai alternatif booster ASI yang alami, murah, dan minim risiko. Dengan begitu, produksi ASI ibu menjadi lebih lancar, bayi tumbuh sehat, dan target nasional ASI eksklusif pun lebih mudah tercapai,” pungkasnya. (Lisna Wati)