RADARTASIK.ID– Banyak orang mungkin tak sadar sedang berada di jurang kehancuran finansial — dan semuanya berawal dari satu kebiasaan buruk: gali lubang tutup lubang.
Istilah ini merujuk pada praktik menutup utang lama dengan meminjam uang baru. Sekilas terdengar seperti “solusi darurat”, padahal menurut para pakar keuangan ini justru awal dari masalah yang lebih besar.
Berikut penjelasan mengapa kebiasaan gali lubang tutup lubang atau menggunakan utang baru untuk membayar utang lama sangat berbahaya secara finansial, berdasarkan pandangan dari para ahli dan sumber terpercaya, yang dirangkum Radar Tasik:
Kenapa Gali Lubang Tutup Lubang Itu Berbahaya?
1. Masuk dalam Lingkaran Utang yang Tak Berujung
Baca Juga:Sempat Jadi Bek Sayap Timnas Sepak Bola Wanita! Ini Profil Gwen, Peserta Clash of Champions Season 2!Terjebak dalam Teror Pembunuh Sadis! Film Thriller Psikologi: Copycat Tayang Malam Ini di Bioskop TransTV
Meminjam untuk membayar utang sebelumnya memang terasa lega sesaat. Namun yang terjadi adalah kamu menciptakan siklus utang baru.
Apalagi jika bunga pinjaman semakin tinggi. Akhirnya, utang tidak pernah lunas, hanya berpindah-pindah bentuk.
2. Utang Melebihi Kemampuan Bayar
Jika total utang melebihi 30% dari penghasilan bulanan, kamu bisa mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pokok.
Skor kredit turun, kepercayaan bank dan lembaga keuangan menipis, bahkan kamu bisa masuk dalam kategori berisiko tinggi (high risk).
3. Tergoda Pinjol Ilegal = Masalah Baru
Banyak yang terjebak pinjaman online (pinjol) ilegal karena tergiur pencairan cepat. Tanpa sadar, data pribadimu dibocorkan, bunga mencekik, dan yang lebih parah.
Kamu bisa diteror habis-habisan oleh debt collector. Bukannya tenang, hidup justru makin tertekan.
4. Mental Drop, Hidup Sosial Terkorbankan
Kondisi finansial buruk akibat gali lubang tutup lubang bisa memicu depresi, kecemasan, bahkan gangguan tidur.
Baca Juga:Aksi Gila-Gilaan Ice Cube! Film XXX: State of the Union Siap Ledakkan Layar Bioskop TransTV Malam Ini!God of Gamblers 3: The Early Stage, Kembalinya Legenda Dewa Penjudi! Siap Menghipnotis Layar ANTV Malam Ini
Reputasi rusak, hubungan keluarga terganggu, dan rasa malu terus menghantui. Ini bukan hanya tentang uang—tapi menyangkut kesehatan mental dan sosialmu.
5. Tekanan Finansial Picu Tindakan Kriminal
Bukan cerita fiksi, banyak kasus penipuan dan penggelapan terjadi karena pelaku terdesak utang dari berbagai sumber.
Jika tidak dikendalikan, praktik gali lubang tutup lubang bisa mendorong seseorang mengambil jalan pintas yang berisiko tinggi dan melanggar hukum.
Kenapa Banyak Orang Terjebak?
Kurangnya literasi keuangan membuat banyak orang tak bisa membedakan utang produktif (untuk investasi) dan konsumtif (untuk gaya hidup).