TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ratusan pegawai RSUD dr Soekardjo mendorong agar fasilitas kesehatan tersebut menjadi rumah sakit Provinsi Jawa Barat. Dengan harapan, ada perbaikan fasilitas sebagai penunjang pelayanan kepada pasien.
Di usia 1 abad, RSUD dr Seokardjo sebagai rumah sakit tipe B milik Pemkot Tasikmalaya belum mampu memberikan pelayanan maksimal. Pasalnya, sejumlah fasilitas, kepegawaian dinilai bermasalah yang bermuara dari kemampuan keuangan.
Salah satu yang menonjol, RSUD dr Soekardjo saat ini tidak memiliki fasilitas poliklinik. Hal ini cukup memprihatinkan mengingat rumah sakit tersebut masuk tipe B.
Baca Juga:Didominasi Bangunan Liar! Ada 769 Konstruksi di Daerah Irigasi Kota Tasikmalaya, Pemkot Belum Mampu TertibkanBukan Dibiayai Pemerintah, Akhirnya Jalan di Lingkungan RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Diperbaiki
Dari kondisi tersebut, ratusan pegawai pun mendorong agar rumah sakit tersebut menjadi RSUD milik Provinsi Jawa Barat. Salah satunya dengan penandatanganan spanduk permohonan para pegawai khususnya tenaga medis.
Salah satu tenaga profesi RSUD dr Soekardjo, dr Jumadi Santoso SpU bahwa hal itu bentuk keprihatinan para pegawai khususnya tenaga medis. Di mana saat ini pelayanan di rumah sakit tersebut tidak bisa maksimal karena keterbatasan sarana.
“Alat alat kesehatan untuk tindakan operasi saja kita banyak yang terkendala, baik itu rusak atau tidak ada peremajaan, atau tidak punya,” terangnya.
Sebagai tenaga medis yang berhubungan langsung dengan pasien, keterbatasan ini jadi beban moral. Karena bagaimana pun sebagai dokter ingin memberikan pelayanan maksimal yang ditunjang sarana dan prasarana. “Kasihan ke masyarakat,” ucapnya.
Kondisi ini sering didiskusikan dengan pihak manajemen atau direksi rumah sakit. Persoalannya yakni masalah minimnya kemampuan finansial sehingga sarana dan prasarana tidak bisa disediakan secara maksimal. “Kembali kepada anggaran, dan kemampuan finansial baik itu rumah sakit maupun pemkot,” katanya.
Tidak bisa dipungkiri RSUD memerlukan dukungan anggaran yang tidak sedikit untuk berbenah menjadi faskes tipe B yang ideal. Maka dari itu solusinya adalah diserahkan atau diambil alih oleh Pemprov Jawa Barat. “Kondisi yang sekarang mungkin dukungan itu dibutuhkan dengan nominal yang lebih besar, mungkin melalui alih menjadi RSUD provinsi bisa menjadi solusi,” ujarnya.
Saat ini Pemkot Tasikmalaya juga memiliki RS Dewi Sartika ditambah RS Purbaratu yang masih dalam proses pembangunan. Sehingga untuk meringankan tanggung jawab Pemkot Tasikmalaya, baiknya RSUD dr Soekardjo diserahkan atau diambil alih provinsi. “Agar pemkot dan Dinkes lebih fokus untuk mengembangkan rumah sakit di Kawalu (RS Dewi Sartika),” katanya.