RADARTASIK.ID – Como terus menunjukkan taringnya di laga persahabaatan jelang musim baru Serie A.
Kali ini, giliran Ajax Amsterdam yang menjadi korban keganasan taktik menyerang racikan Cesc Fabregas.
Dalam partai final Piala Como yang digelar Senin malam waktu setempat, klub asal Lombardia itu menang meyakinkan 3-0 atas raksasa Belanda tersebut.
Baca Juga:Mirwan Suwarso Bantah Akan Datangkan Messi ke Como: Itu MustahilMatias Soule Puji Striker Baru AS Roma: Ferguson Mengingatkan Saya pada Batistuta dan Higuain
Kemenangan ini tak hanya menandai gelar pramusim perdana Fabregas bersama Como, tapi juga mencerminkan identitas permainan menyerang yang kian tajam.
Dengan komposisi pemain muda penuh talenta seperti Jayden Addai, Nico Paz, Martin Baturina, dan Jesus Rodriguez, Como seolah menjadi laboratorium kreativitas di bawah pelatih asal Spanyol itu.
Gol-gol kemenangan Como atas Ajax dicetak melalui kombinasi pemain muda dan rekrutan anyar.
Nico Paz membuka keunggulan lewat eksekusi penalti, sebelum Martin Baturina mencetak gol keduanya di pramusim usai memanfaatkan umpan Jesus Rodriguez.
Gol ketiga ditutup oleh penalti Anastasios Douvikas yang juga tampil solid di lini depan.
Fabregas menurunkan formasi ofensif 4-1-4-1 dengan Maximo Perrone sebagai jangkar di depan lini belakang.
Di belakang striker tunggal Douvikas, ia menempatkan empat gelandang serang, yakni Addai, Baturina, Paz, dan Ebrima Diao.
Baca Juga:Francesco Camarda Tak Berhenti Cetak Gol, Pelatih Lecce: “Dia Sedang Lapar!”Anak Legenda AC Milan Gagal Gabung Marseille, Agen Tuding Orang Dalam Juventus Cari Masalah
Ketajaman lini tengah dan fleksibilitas posisi yang sulit ditebak terbukti menjadi senjata utama Como.
Bahkan dari bangku cadangan, opsi menyerang tetap melimpah dengan nama-nama seperti Rodriguez, Nicolas Kuhn, Gabriel Strefezza, Da Cunha, hingga Patrick Cutrone.
“Pertandingan ini intens, penuh kualitas, dan saya sangat menikmatinya,” ujar Fabregas usai laga.
“Ajax adalah lawan hebat, tapi saya puas dengan respons dan performa semua pemain. Kami ingin terus rendah hati dan membumi,” lanjutnya.
Laga final ini menjadi penutup manis turnamen mini Como yang juga diikuti oleh Celtic dan Al Ahli.
Sebelumnya, Como menumbangkan Al Ahli 3-1 dan tampil tajam sejak laga pembuka dengan memetik kemenangan 3-2 atas Lille.
Total, Como mencetak sembilan gol dalam tiga pertandingan terakhir, tanda nyata dari mesin serangan yang mulai bekerja efektif.
Tak hanya di lapangan, Como juga aktif di bursa transfer.