Ditanya Soal Ribuan PJU di Kota Tasikmalaya Padam, Komisi III DPRD Minta Masyarakat Bersabar

rapat soal pju di kota tasikmalaya
Rapat komisi III DPRD Kota Tasikmalaya soal PJU dengan Dishub, pada Jumat sore 25 Juli 2025. (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Setelah banyak masyarakat mengeluhkan padamnya ribuan titik Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kota Tasikmalaya, Komisi III DPRD memanggil Dinas Perhubungan (Dishub) untuk membahas solusi. Pertemuan digelar pada Jumat (25/7/2025) sore di Ruang Rapat 1 DPRD Kota Tasikmalaya.

Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Anang Sapa’at, menyatakan bahwa Dishub telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi-lokasi PJU padam dan merencanakan pemasangan lampu baru di sejumlah titik rawan. Realisasi pemasangan tersebut ditargetkan mulai Oktober 2025.

“Udah Dishub cek lokasi dan sekitar bulan Oktober ada pemasangan PJU baru di titik rawannya,” ujar Anang saat dihubungi Radar, Minggu (27/7/2025).

Baca Juga:MAN 1 Tasikmalaya Gelar Workshop Kurikulum Berbasis Cinta dan Pembelajaran MendalamBangunan Liar di Atas Saluran Cimulu Kota Tasikmalaya Dibongkar Pemprov Jabar, Kafenya Pindah Kemana?

Ia menegaskan bahwa pengadaan dan pemasangan PJU baru telah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun ini. Proyek ini menggunakan sistem meterisasi yang membuatnya harus dianggarkan melalui perubahan anggaran.

“Sudah (dianggarkan) di perubahan sekarang. Tahun ini akan dipasang, barangnya dimasukkan ke anggaran di perubahan. Ada sistem meterisasi makanya masuk di perubahan,” terangnya.

Meski begitu, masyarakat diharapkan untuk bersabar menunggu proses ini berjalan sesuai tahapan.

“Tinggal nunggulah,” ucapnya singkat.

Keluhan masyarakat soal gelapnya jalan-jalan kota kian marak, terutama melalui media sosial. Salah satu unggahan TikTok dari akun @radartasik memicu diskusi luas publik, setelah menampilkan data bahwa sebanyak 1.269 titik PJU dari total 11.892 titik di Kota Tasikmalaya dilaporkan padam. Tak sedikit warganet menyindir bahwa “makam umum lebih terang dibanding jalan kota”.

Komentar-komentar itu mencerminkan kekecewaan dan kekhawatiran warga terhadap kondisi penerangan jalan yang buruk. Banyak pengguna jalan mengaku harus menyalakan senter ponsel saat melintas malam hari. Kekhawatiran akan tindak kriminal seperti pembegalan dan kecelakaan lalu lintas meningkat seiring minimnya visibilitas di sejumlah titik rawan.

Secara sebaran, Kecamatan Bungursari menjadi wilayah dengan titik PJU padam terbanyak, yakni 210 titik, disusul Tamansari (200 titik), Kawalu (187 titik), dan Cibeureum (178 titik). Sementara itu, Kecamatan Tawang mencatat jumlah terendah, yakni 19 titik.

Kondisi paling mencolok terjadi di Jalan KH Zainal Mustofa, pusat aktivitas ekonomi dan lalu lintas utama kota, yang tercatat memiliki lebih dari 30 titik lampu padam. Situasi ini bahkan lebih parah dibanding Jalan SL Tobing, meskipun keduanya sama-sama gelap. Dishub menyatakan keterbatasan intervensi di SL Tobing karena status jalan tersebut diklaim milik provinsi, sehingga perlu koordinasi lintas kewenangan.

0 Komentar