TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebagian besar pekerja saat ini sudah menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari pemerintah. Namun sebagian masih menunggu bantuan tersebut masuk ke rekening mereka.
Seperti diketahui, pendistribusian BSU sudah mulai berjalan sejak bulan Juni 2025 kemarin. Nilainya yakni Rp 600.000 yang terhitung untuk bulan Juni dan Juli.
Kendati demikian, pendistribusiannya relatif acak karena dalam satu perusahaan pun bantuan tidak diterima serempak. Ada yang sudah cair dan ada yang masih belum.
Baca Juga:Kasus Unsil Tasikmalaya Jadi Warning! Daya Tarik Mahasiswa Itu Bagian Cobaan Untuk Profesi DosenDisebut Kapolres Aing! AKBP M Faruk Rozi Dinilai Pemimpin Ideal di Kota Tasikmalaya
Meskipun para pekerja bisa mengeceknya melalui website Kemenaker dan BPJS Ketenagakerjaan, namun sebagian belum mendapat kepastian. Di mana keterangan yang muncul masih proses verifikasi.
Seperti halnya Rani Galih Pertiwi, pekerja alihdaya di salah satu kantor pemerintahan di Kota Tasikmalaya. Dia mengaku sebagian rekan-rekannya sudah mendapatkan bantuan tersebut. “Kebanyakan sudah dapat, tapi sebagian belum termasuk saya,” ungkapnya kepada Radar, Kamis (3/7/2025).
Hal ini cenderung membingungkan karena belum ada keterangan yang pasti. Padahal ketika memang tidak dapat pun, Rani mengaku tidak begitu mempermasalahkannya. “Kalau memang tidak dapat ya mungkin ada yang lebih membutuhkan,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tasikmalaya Dudi Holidi mengaku informasi yang dia dapat memang serupa. Bahkan satpam di kantornya pun baru sebagian yang menerima BSU. “Di kantor juga ada yang sudah dapat ada yang belum,” ucapnya.
Sementara ini, pihaknya menilai hal itu karena pendistribusian dilakukan bertahap. Termasuk tidak serempak meskipun dalam satu perusahaan yang sama. “Kalau pastinya saya belum tahu, tapi tunggu saja dulu,” ucapnya.
Disinggung soal jumlah penerima BSU di Kota Tasikmalaya, BPJS Ketenagakerjaan belum ada komunikasi soal data. Ada pun komunikasi terakhir baru jumlah yang diajukan untuk mendapatkan bantuan. “Kalau yang diajukan informasinya sampai 350 ribu pekerja, tapi yang fiks menerima kami belum dapat informasi,” imbuhnya.(rangga jatnika)