Pemkab Tasikmalaya Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana, Dana BTT yang Sudah Dikontrak Akan Dipakai Dulu

anggarna penanganan bencana di Tasikmalaya
Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin saat memantau langsung proses pencarian dua warga yang tertimbun longsor di Tenjowaringin, Rabu 2 Juli 2025. (Diki Setiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari, terhitung sejak 30 Juni hingga 13 Juli 2025. Langkah ini diambil menyusul bencana longsor yang menimbulkan korban jiwa di sejumlah wilayah, terutama di Kecamatan Taraju dan Salawu.

“Kalau status tanggap darurat sudah kita tetapkan terkhusus yang sudah ada korban, seperti Taraju dan Salawu. Kalau yang di Cisayong itu tertimpa pohon kan,” ujar Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin usai apel kesiapsiagaan bencana di Lapangan Setda, Rabu (2/7/2025).

Untuk menjalankan status tanggap darurat itu, Cecep mengaku akan mengalihkan Biaya Tak Terduga (BTT) yang saat ini belum dicairkan kepada pihak ketiga. Kendati sudah dikontrak sejak bulan Maret 2025 untuk sejumlah pekerjaan yang dijalankan pada kontraktor.

Baca Juga:MAN 1 Tasikmalaya Turut Meriahkan Kegiatan Peaceful Muharram 1447 HWarga Karanunggal Kabupaten Tasikmalaya Pertanyakan Modal BUMDes yang Dibekukan!

Hal itu menurutnya dilakukan lantara pemerintah tak punya lagi sumber anggaran yang bisa digunakan untuk penanganan darurat kebencanaan.

“Maka (pekerjaan pembangunan) yang sudah ada kontrak ini, tidak akan saya bayar dulu. Bahasanya saya akan tunda bayar sampai nanti BPKP memeriksa,” tegasnya.

“Pada prinsipnya bahwa kita akan gunakan untuk menyelamatkan manusia dulu, urusan proyek-proyek yang lalu kita akan tunda bayar,” lanjutnya.

Disinggung usulan penambahan anggaran BTT oleh DPRD, Cecep menyebut hal itu tidak mungkin dilakukan karena kondisi keuangna yang tidak mendukung.

Pemkab Tasikmalaya saat ini mengalami defisit anggaran sebesar Rp 94 miliar. Angka itu didapat setelah dikurangi SILPA sebesar Rp13 miliar dari tahun sebelumnya, karena secara keseluruhan total defisitnya Rp Rp106 miliar.

“Mau mindahin (anggaran) dari mana? Tidak bisa dari perubahan, karena perubahan itu ada empat hal. Bisa menambah kalau duitnya ada, Silpanya tahun lalu. Kalau tidak ada, ya tidak bisa,” jelasnya.

Koordinasi Penanganan Bencana

Dalam apel kesiapsiagaan tersebut, Cecep menginstruksikan empat titik kumpul untuk koordinasi dan penanganan cepat bencana, yakni di Kecamatan Ciawi (wilayah utara), Cineam (timur), Karangnunggal (selatan), dan Salawu (barat).

Baca Juga:Kadishub Kota Tasikmalaya Sudah Tak Fokus, Ring 1 yang Sebut Jalan SL Tobing Kewenangan Pemprov Jabar!Ratusan Ribuan Warga Priangan Timur Terdampak Penonaktifan BPJS Kesehatan Gratis oleh Kemensos

“Saya baru menyuruh, silakan oleh empat titik kumpul diinventarisir kebutuhan yang ada di masing-masing wilayah. Jadi bukan mengajukan by progres, tetapi apa yang dibutuhkan, alat-alat dulu,” tambahnya.

0 Komentar