“Kami menilai, saat ini setidaknya ada empat wilayah prioritas yang membutuhkan penanganan cepat. Di antaranya Tanjungjaya, Sukaratu, Panjalu, dan Salopa. Total estimasi kebutuhan untuk penanganan di empat lokasi ini sekitar Rp 3,4 miliar,” jelasnya.
Tak hanya itu, Gumilar juga menyebut adanya proyek pembangunan jalan di wilayah Tanjungjaya yang mengalami kerusakan cukup parah dan menjadi salah satu jalur evakuasi.
Proyek perbaikan tersebut direncanakan dikerjakan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BSDA) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1,7 miliar.
Baca Juga:Fauzian Faikal Siap Bawa Nafwa FC Salawu Gemilang di Festival Grassroots Tasik Raya Cup 3Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Pedoman Pelayanan Kepemudaan: Dorong Optimalisasi Pemuda
Guna memperkuat dorongan legislatif, Komisi III DPRD berencana menyusun dan mengirimkan nota resmi kepada Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Nota ini akan menjadi dokumen resmi untuk disampaikan kepada Bupati, berisi permohonan penambahan anggaran BTT sebesar Rp 30 miliar.
“Kami berharap, melalui nota resmi ini, kebutuhan mendesak yang kami sampaikan dapat segera direspons oleh pihak eksekutif. Karena potensi bencana hingga akhir tahun masih cukup tinggi, dan kita tidak boleh lengah,” pungkas Gumilar.
Dengan dinamika ini, sinergi antara eksekutif dan legislatif menjadi kunci penting untuk memastikan kesiapan daerah dalam menghadapi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu. (ujg)