TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Hari-hari keluarga Acu kini diwarnai derai air mata. Sejak kejadian bencana tanah longsor di Blok Cihaniwung Desa Tenjowaringin Kecamatan Salawu pada Minggu (29/6/2025) siang, mereka tak bisa lagi tenang. Kepala keluarga mereka, yaitu Acu dan warga lainnya, Amin, hingga kini belum kunjung ditemukan.
Kedua pria itu diketahui tertimbun longsoran tanah ketika mencangkul sawah. Hanya Feri —menantu Acu— dan Wawan yang berhasil selamat dari bencana itu. Rumah keluarga Acu dan Amin berlokasi di Kampung Ciomas Wetan Desa Tenjowaringin Kecamatan Salawu.
Dalam komunikasi dengan Radar, lewat sambungan telepon, Cucu (50) isteri Acu, mengaku sangat sedih. Sesekali terdengar tangis pecah bersama anggota keluarga lainnya. Dalam kecemasan menanti hasil pencarian oleh tim SAR gabungan, mereka juga terus berdoa agar Acu bisa segera ditemukan.
Baca Juga:MAN 1 Tasikmalaya Turut Meriahkan Kegiatan Peaceful Muharram 1447 HWarga Karanunggal Kabupaten Tasikmalaya Pertanyakan Modal BUMDes yang Dibekukan!
Beberapa kerabat dan tetangga menemani Cucu dan anaknya. Mereka menyampaikan duka mendalam sekaligus menghibur Cucu dan keluarga agar tetap sabar menanti hasil pencarian yang dilakukan Tim SAR dan warga sekitar.
Cucu bercerita bahwa sebenarnya sejak hari Sabtu (28/6/2025), ia sudah menangkap gelagat aneh dari suamainya. Acu yang biasanya aktif bercengkrama, terlihat lebih pasif. Tak banyak bicara.
“Sejak Sabtu (28/6/2025) suami saya tidak biasanya terlihat pendiam sekali. Seperti tidak bergairah dan semangat,” tuturnya.
Melihat gelagat tidak biasa itu, Cucu sempat melarang Acu untuk kembali mencangkul ke sawah di hari Minggu. Ia meminta suaminya lebih baik berdiam di rumah. Namun permintaan itu rupanya tidakl diindahkan.
Pada hari Minggu, Acu bersama menantunya, Feri, tetap berangkat ke sawah. Keduanya melanjutkan pekerjaan yang belum selesai di hari Sabtu. Ketika berangkat, Acu membawa termos berisi air panas dan beberapa bungkus kopi serta rokok.
“Saya di rumah menjemur padi di halaman rumah,” ucapnya.
Memasuki tengah hari, Cucu merasa heran lantaran suami dan menantunya belum juga pulang ke rumah. Padahal, biasanya mereka langsung pulang setelah adzhan duhur berkumandang. Pada saat itu, suasana hatinya mulai tak enak.