PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Suasana Pantai Barat Pangandaran pada perayaan Tahun Baru Islam tahun ini tampak semarak.
Ratusan warga lokal dan wisatawan memadati kawasan pantai untuk menyaksikan secara langsung kemeriahan tradisi Hajat Laut Basisir Pangandaran.
Tradisi tahunan ini memang selalu berhasil menarik perhatian karena sarat akan nilai budaya dan spiritual.
Prosesi Hajat Laut Pangandaran diawali dengan pergelaran seni tradisional.
Baca Juga:Oknum Guru di Pangandaran Salahgunakan Tabungan Siswa SD Hingga Rp 300 JutaInspektorat Kabupaten Pangandaran Dinilai Gagal: Temuan BPK Jadi Bukti Lemahnya Pengawasan?
Pengunjung disuguhi berbagai pertunjukan mulai dari tari-tarian tradisional hingga aksi pelepasan dongdang ke tengah lautan.
Dongdang tersebut berisi aneka sesaji yang secara simbolis dihanyutkan sebagai bentuk penghormatan dan doa kepada Sang Pencipta agar masyarakat pesisir senantiasa diberikan keselamatan dan keberkahan.
Setelah rangkaian pertunjukan selesai, puncak acara larungan dimulai.
Dongdang yang telah dihias indah dibawa menuju perahu, lalu dilepaskan ke laut lepas.
Di dalamnya terdapat berbagai macam sesaji, termasuk kepala kambing, yang dipercaya sebagai persembahan untuk memohon keselamatan.
Seorang warga, Handi (24), menuturkan, tradisi ini memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan upacara adat di daerah lainnya.
Ia menyebutkan, selain menampilkan kesenian tradisional seperti ronggeng dan tari jaipong, peserta Hajat Laut Pangandaran juga mengenakan pakaian khas yang menambah semarak suasana.
Menurutnya, kombinasi tersebut menjadikan tradisi ini unik dan selalu memancing rasa penasaran banyak orang untuk menyaksikan langsung.
Baca Juga:Pemkab Pangandaran Putuskan Warga yang Sakit dan Nonaktif BPJS Kesehatannya Akan Dicover APBDNgonten Tiap Hari, Tapi Warga Pangandaran Masih Susah? Ini Kritik Tajam untuk Pejabat Publik!
”Jadi, kegiatan seperti ini pasti bikin orang penasaran dan banyak yang ingin melihat secara langsung,” ungkapnya, Jumat, 27 Juni 2025.
Hal senada disampaikan oleh panitia Hajat Laut Basisir Pangandaran, Edi Rusmiadi.
Ia menjelaskan, tradisi larungan sesaji melalui dongdang merupakan warisan budaya yang telah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Pangandaran.
Edi menambahkan, Hajat Laut Pangandaran tahun ini terasa sangat istimewa karena bertepatan dengan peringatan 1 Muharam yang jatuh pada hari Jumat.
”Alhamdulilah masyarakat sangat antusias mengikuti Hajat Laut ini,” tuturnya.
Perayaan Hajat Laut Basisir Pangandaran tak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga mendukung sektor pariwisata daerah.
Kehadiran wisatawan domestik maupun mancanegara pada acara ini menjadi bukti bahwa kekayaan budaya lokal memiliki daya tarik yang mampu mendongkrak citra Pangandaran sebagai destinasi wisata unggulan. (Deni Nurdiansah)