TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sampai saat ini, belum terjadi penurunan kunjungan wisatawan ke Kampung Naga di Desa Neglasari Kecamatan Salawu akibat ramainya pencemaran Sungai Ciwulan yang menyebabkan ikan endemik udikan mati, Kamis (19/6/2025).
Namun menurut pengurus lembaga Kampung Naga setempat, selama dua pekan terakhir ini sejak kejadian ikan mati, pengunjung atau wisatawan tidak diperkenankan menginap di kampung adat.
Pengurus Lembaga Kampung Adat di Kampung Naga Ucu Suherlan menjelaskan, kondisi kunjungan wisatawan ke Kampung Naga masih normal dan belum ada penurunan dampak air Sungai Ciwulan tercemar.
Baca Juga:Kuatkan Peran FKDM Kabupaten Tasikmalaya dalam Menjaga Keamanan: Bentuk FKDM Kecamatan dan DesaTubuh Mengingat Segalanya: Eksperimen Terapi Alternatif BCR Gunakan EEG untuk Ukur Efektivitas
Akan tetapi, ungkap Ucu, wisatawan khususnya yang berkunjung ke Kampung Naga yang berniat menginap di penginapan dilarang dulu.
“Khawatir ada dampak dari kondisi air yang digunakan untuk di rumah penginapan bagi wisatawan. Namun wisatawan tidak diberi tahu bahwa ada kejadian matinya ikan endemik atau air sungai tercemar,” terang dia.
Menurut Ucu, jumlah kunjungan wisatawan masih normal paling sedikit per hari ada sekitar 60-an orang, jika sedang ramai ada rombongan dari mahasiswa atau perguruan tinggi itu bisa mencapai ratusan orang.
Pengunjung yang berkunjung seperti mahasiswa ada yang dari Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Termasuk ada beberapa wisatawan asing atau mancanegara juga.
“Masih normal kalau untuk kunjungan wisatawan, tetapi warga Kampung Naga tetap khawatir dan cemas karena pemerintah daerah belum memastikan penyebab tercemarnya air sungai,” kata Ucu.
Termasuk warga Kampung Naga, kata Ucu, masih khawatir jika dampak air sungai dirasakan oleh masyarakat seperti gatal-gatal atau dampak serius lainnya terhadap kesehatan.
“Iya sebelumnya oleh petugas Puskesmas Salawu sebanyak 29 orang warga Kampung Naga sudah diperiksa, dan ada dua orang yang gatal-gatal di kulitnya. Tetapi infonya bukan dampak dari air sungai,” jelas dia.
Baca Juga:Anggaran Minim, Dinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Tetap Laksanakan Perbaikan JalanFKDM Era Baru Dikukuhkan Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin: Siap Wujudkan Kewaspadaan Dini Masyarakat
Masyarakat atau warga di Kampung Naga saat ini, tambah dia, sudah diimbau untuk sementara tidak menggunakan sumber air dari Sungai Ciwulan yang diduga tercemar.
“Seperti mandi, mencuci, termasuk membersihkan beras sekarang untuk sementara tidak diperbolehkan dulu. Khawatir ada dampak kepada kesehatan masyarakat,” ungkap dia.