BANJAR, RADARTASIK.ID – Upaya pengelolaan sampah yang inovatif dan partisipatif membawa Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, mewakili Kota Banjar dalam Lomba Inovasi Penanganan Sampah Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2025.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa pendekatan berbasis masyarakat mampu menciptakan dampak positif dalam mengatasi persoalan lingkungan yang kian kompleks.
Pada Selasa, 10 Juni 2025, tim penilai dari Provinsi Jawa Barat melakukan kunjungan ke Desa Mekarharja untuk menilai secara langsung berbagai aspek pengelolaan sampah yang telah dijalankan.
Baca Juga:Memicu Ketegangan! Ahmadiyah Dilarang di Kota Banjar, Jemaat ProtesDidatangi Anggota DPR RI, Lapas Kelas IIB Banjar Ternyata Kekurangan Tenaga Medis
Penilaian tersebut mencakup dimensi perencanaan, pelaksanaan, kelembagaan, serta berbagai bentuk inovasi dalam pengelolaan sampah yang dikembangkan oleh desa.
Camat Purwaharja, Rina Purnama Sari, menyampaikan, Desa Mekarharja tidak hanya dipilih sebagai wakil karena kelengkapan programnya, tetapi juga karena semangat kolaboratif masyarakat yang tinggi.
Beragam inovasi ditampilkan, mulai dari produksi eco enzyme, pembuatan kompos, pemanfaatan maggot dari limbah organik, hingga kreasi karpet dari limbah bungkus kopi saset.
Selain itu, keberadaan dan pemberdayaan bank sampah juga menjadi poin penting dalam proses penanganan dan pemanfaatan sampah secara berkelanjutan.
Upaya ini, kata Rina, bukan sekadar untuk kepentingan lomba. ”Tapi bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya, Rabu, 11 Juni 2025.
Kepala Desa Mekarharja, Aep Saefulah, turut menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan mewakili Kota Banjar di ajang provinsi.
Ia menjelaskan, proses pengelolaan dimulai dari kesadaran masyarakat untuk memilah sampah di rumah tangga, dilanjutkan dengan pengolahan di TPS. ”Hingga manfaatkan pengelolaan di bank sampah menjadi bernilai ekonomis,” jelasnya.
Baca Juga:Kafilah MTQH Kota Banjar Berangkat ke Tingkat Provinsi Jawa Barat, Wali Kota Sudarsono Berikan Pesan PentingSiap-Siap! Disdikbud Kota Banjar Akan Terapkan Jam Masuk Sekolah Baru
Aep juga menekankan, yang membedakan Desa Mekarharja bukan pada jenis inovasinya semata, tetapi pada soliditas dan keterlibatan aktif warga yang terus dikembangkan.
Ia menyatakan, kemenangan bukanlah tujuan utama dalam lomba ini, melainkan kontribusi nyata terhadap lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi motivasi utamanya. (Anto Sugiarto)