GARUT, RADARTASIK.ID – Enam pekerja asal Garut yang terlantar di Riau berhasil dipulangkan ke kampung halaman setelah mengalami nasib memilukan akibat ulah pihak tidak bertanggung jawab.
Ke enam pekerja terlantar tersebut antara lain Setiawan asal Cigedug, Panji dari Ciwalen, Eri dari Tarogong, Tatan dari Sukadana, Raisa dari Jayaraga, dan Irwan dari Cisurupan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji, menjelaskan, pemulangan ini dilakukan setelah pihaknya mendapat informasi mengenai keberadaan sejumlah pekerja asal Garut yang terlantar di Riau.
Baca Juga:Garut Gencar Mendorong Warganya Bekerja di Luar Negeri, Peluang ke Jepang TerbukaMusim Kemarau Mulai Menyapa Kabupaten Garut, 3 Kecamatan Rawan Kekeringan Ekstrem
Tanpa menunggu waktu lama, koordinasi lintas wilayah segera dilakukan, melibatkan Dinas Sosial Provinsi Riau, Dinsos Jambi, hingga Dinsos Lampung.
Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan para korban hingga mereka tiba kembali di Garut.
Dinsos Garut juga menggandeng berbagai instansi lain seperti Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut dalam upaya evakuasi dan bantuan logistik.
Bantuan yang diberikan mencakup transportasi dan konsumsi selama perjalanan.
Selain enam pekerja asal Garut, ada juga dua pekerja lainnya dari Cianjur dan Tasikmalaya yang juga dipulangkan dari Riau.
Menurut Aji, kondisi yang dialami delapan pekerja tersebut sangat memprihatinkan. ”Alhamdulilah bisa sampai di sini karena mereka itu berjalan kaki melewati hutan dan sungai,” ujarnya, Senin, 9 Juni 2025.
Mereka diketahui harus berjalan kaki selama tiga hari tiga malam, melintasi hutan dan kanal buatan, lantaran tidak memiliki ongkos pulang.
Mereka ditemukan dalam kondisi lemah oleh seorang warga pencari madu, yang kemudian mengantarkan mereka ke permukiman terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Baca Juga:Batas Usia Dilonggarkan, Pencari Kerja di Kabupaten Garut Kini Punya Peluang Lebih Luas!Satpol PP Mulai Telusuri Pelajar yang Keluyuran Malam Hari di Garut, Apa Hasilnya?
Sesampainya di Garut, seluruh pekerja langsung diperiksa kesehatannya di Puskesmas Tarogong.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa satu orang harus menjalani perawatan lebih lanjut, sedangkan yang lain dipulangkan ke rumah masing-masing.
Aji berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
Ia mengungkapkan, ini bukan kasus pertama yang terjadi; sebelumnya, Dinsos juga pernah menangani pemulangan pekerja dari Ambon dengan kondisi hampir serupa.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Garut, Muksin, menambahkan, kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bagi masyarakat.