Dalam pandangan Agustiana, Cecep juga dinilai tokoh yang visioner dan aspiratif. “Ia bukan tipe kepala daerah yang hanya ingin tahu beres, tapi suka berdiskusi demi kebaikan bersama,” ujarnya.
Sementara itu, soal Wakil Bupati Asep Sopari, Agustiana percaya bahwa Asep akan bisa bersinergi dengan baik bersama Cecep lima tahun ke depan. “Walau dari partai besar, Asep tidak akan merasa lebih hebat. Tapi Cecep lebih akomodatif, dan tidak hanya PPP sentris, melainkan merangkul semua. Sinkronisasi akan berjalan baik,” ungkapnya.
Agustiana juga menanggapi isu-isu soal akan adanya intervensi dari Amir Mahpud dan Primajasa karena dinilai dominan dalam pemenangan Cecep-Asep di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya
“Isu tersebut tidak berlandaskan parameter yang jelas. Kalau memang ada misi intervensi dari Amir Mahpud, ya seharusnya yang didorong menjadi bupati adalah Asep, bukan Cecep. Ini justru Amir Mahpud menunjukkan sikap kenegarawanan, bukan politisi. Sementara Cecep adalah politisi yang punya watak negarawan,” katanya.
Menepis isu intervensi politik, Agustiana menyebut tidak ada alasan untuk menduga Amir Mahpud akan mencampuri pemerintahan Cecep. “Kalau pun ada intervensi, itu justru datang dari ulama, akademisi, dan masyarakat, dan itu intervensi yang positif. Pemerintah justru perlu dikritisi dengan cara yang sehat,” ucapnya.
Agustiana pun optimis bahwa di bawah kepemimpinan Cecep-Asep, Kabupaten Tasikmalaya akan memasuki era baru yang lebih baik. Ia menegaskan, “Saya optimis sejuta persen, ini adalah awal baru bagi Tasikmalaya.m,” pungkasnya.
Tak lupa, Agustiana menyatakan bahwa PPP saat ini dalam kondisi solid tanpa perpecahan, yang menjadi kekuatan tambahan bagi stabilitas pemerintahan ke depan.