Deposito Rp 1,5 Miliar Mengendap, Nasabah BMT Miftahussalam Handapherang Ciamis Harus Jual Tanah

BMT Handapherang
Kantor BMT Miftahussalam Handapherang di Jalan H Ubad Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing, Selasa (27/5/2025). (Fatkhur Rizqi/ Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Nasabah BMT Miftahussalam Handapherang yang memiliki deposito sebesar Rp 1,5 miliar, kini tengah menghadapi dilema. Uang yang telah didepositokan sejak 2016 tidak dapat dicairkan.

D Herdiana, salah satu anggota BMT tersebut, menceritakan bahwa pada awalnya dana deposito yang sebesar Rp 1,2 miliar berasal dari uang pengganti tanah Bendungan Leuwikeris.

“”Uang saya dan istri deposito ke BMT Miftahussalam Handapherang sekitar Rp 1,5 miliar. Akan tetapi saat ini bingung rencana mau ditarik sebelum Covid-19, sampai sekarang belum bisa juga,” kata D Herdiana kepada Radar, Selasa (27/5/2025).

Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya

Kata dia, saat BMT Miftahussalam Handapherang masih aktif, hasil depositnya bisa diterima setiap bulannya.

“Pernah merasakan hasil depositonya. Akan tetapi semenjak tahun 2020, sudah tidak ada dan terkatung-katung untuk membayar pendidikan anak,” ujarnya.

Setelah tidak lagi menerima hasil deposito di BMT Miftahussalam Handapherang, Herdiana mengaku cukup kesulitan karena kesehariannya hanya sebagai guru honorer. Sementara kebutuhan sehari-hari dan pendidikan anak harus tetap berlanjut.

Oleh karenanya, Ia pun terus berusaha menawarkan aset tanah milik BMT Miftahussalam Handapherang. Memang hingga saat ini belum ada yang laku terjual.

“Saya ingin uang pribadinya Rp 1,2 miliar dan istrinya Rp 300 juta bisa kembali. Usaha beberapa kali memang menawarkan tanah aset milik BMT memang belum berhasil laku terjual,” katanya.

Menurutnya, memang sempat ditawari tukar guling dengan aset tanah milik BMT Miftahussalam Handapherang. Akan tetapi saat ini kebutuhan yang diperlukan adalah uang.

“Memang ada tanah di dekat bendungan Leuwikeris senilai Rp 1,2 miliar, akan tetapi inginnya uang untuk biayai pendidikan anak, kebutuhan sehari-hari, dan jaga-jaga untuk biaya pelunasan haji,” ujarnya.

Baca Juga:Komisi II Bersih-Bersih Gebu, Kompleks Setda Kabupaten Tasikmalaya Harus Bersih dan Tertata RapiVillarreal vs Osasuna di Liga Spanyol: Perebutan Tiket Liga Champions

Apalagi, kata dia, dalam jangka waktu dekat harus memiliki uang untuk biayai anak pendidikan. Sementara sampai saat ini belum ada titik terang kapan akan diberikan uang di BMT Miftahussalam Handapherang.

Karena banyaknya keperluan yang cukup mendesak. Akhirnya mencoba jual tanah pribadi. “Saya juga sedang menjual tanah milik pribadi di jalan lingkar selatan, buat bekal biaya keluarga sehari-hari dan pendidikan anak,” katanya. (riz)

0 Komentar