RADARTASIK.ID – Inter Milan disebut-sebut sebagai tim dengan skuad paling komplet di Serie A musim ini.
Tapi nyatanya, gelar Scudetto tetap lepas dari genggaman yang pada akhirnya diraih oleh Napoli dengan selisih hanya satu poin.
Jurnalis Italia, Pasquale Guarro kemudian coba menjawab pertanyaan tersebut lewat kolomnya di Calciomercato.
Baca Juga:10 Pemain yang Hanya Sekali Pakai Jersey Baru AC Milan Sebelum HengkangSandro Sabatini: Inter Gagal Pertahankan Scudetto karena Blunder di Bursa Transfer
Ia menilai Inter memang tampil konsisten di papan atas, tapi langkah mereka terhambat oleh beban berat di berbagai kompetisi.
Musim ini, Nerazzurri harus menjalani 18 laga lebih banyak dari Napoli asuhan Antonio Conte, tim yang akhirnya keluar sebagai juara.
Final Liga Champions, semifinal Coppa Italia, dan jadwal padat lainnya membuat Inter kehabisan bensin di momen-momen krusial Serie A.
“Inter tak pernah memilih, mereka jalani semua kompetisi secara maksimal. Tapi risikonya pun terlihat jelas. Mereka harus membayar mahal di beberapa laga penting,” tulis Guarro.
Gagal memetik kemenangan dari tim medioker seperti Parma dan Bologna terbukti fatal, membuat peluang meraih Scudetto kandas di tengah jalan.
Menurut Guarro, label “punya dua tim” yang melekat pada Inter ternyata cuma ilusi, pelapis-pelapis seperti Palacios, Asllani, Zielinski, hingga Arnautovic gagal memberi kontribusi nyata.
Bursa transfer musim panas lalu juga dinilainya ceroboh. Tak ada pelapis sepadan untuk Denzel Dumfries dan Marcus Thuram, dua pemain kunci yang membuat performa Inter langsung anjlok saat keduanya absen.
Baca Juga:Berapa Penghasilan Antonio Conte Usai Bawa Napoli Raih Scudetto?Capello: Scudetto Napoli Bukan Keajaiban, Ini Terjadi karena Inter Menyia-nyiakan Kesempatan
Selain itu, Inter juga kekurangan pemain kreatif yang bisa memecah kebuntuan lewat aksi individual.
Inter juga sangat bergantung pada organisasi permainan. Tapi seperti yang terjadi, taktik sehebat apapun tetap bisa goyah dalam musim yang panjang dan melelahkan.
Meski gagal di liga, Guarro mengakui pencapaian Inter mencapai final Liga Champions menunjukkan kelas mereka.
Hanya saja, andai pasar transfer ditangani lebih matang, ia merasa Inter mungkin sanggup menuntaskan semua kompetisi dengan hasil lebih baik.
“Ini jadi pelajaran penting. Jika ingin tetap kompetitif musim depan, manajemen harus lebih cermat dalam belanja pemain. Menambah pelapis Dumfries adalah langkah pertama,” tutup Guarro.