RADARTASIK.ID — Bobotoh akan menjadi saksi detik-detik Persib cetak sejarah di Bandung dengan angkat trofi juara di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Persib akan menutup musim kompetisi Liga 1 2024/2025 dengan pertandingan terakhir menghadapi Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (Stadion GBLA), Sabtu, 24 Mei 2025 pukul 16.00 WIB.
Laga ini bukan sekadar penutup musim, tetapi menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya dalam sejarah klub, seremoni pengangkatan trofi juara digelar di kandang sendiri, di hadapan para Bobotoh.
Baca Juga:Full Senyum Soal Bojan Hodak dan Persib Bandung yang Membuat Bobotoh BahagiaDear Bobotoh, Ini Target Gustavo Franca Bersama Persib di Pertandingan Terakhir di GBLA
Sepanjang perjalanan klub, setiap gelar juara selalu diraih di luar kota Bandung—mulai dari Solo (Kejurnas PSSI 1937), Semarang (1959/61), Jakarta (1986, 1989/90, 1993/94, dan Liga Indonesia 1994/95), Palembang (LSI 2014), hingga Bangkalan (Liga 1 2023/2024).
Kini, Persib akhirnya merayakan kemenangan di rumah sendiri, menjadikan momen ini sangat dinantikan oleh para pendukung.
Tak mengherankan bila antusiasme Bobotoh begitu tinggi.
Banyak yang ingin menjadi bagian dari sejarah ketika tim kebanggaan mereka mengangkat trofi di kota asal.
Meski begitu, semangat tersebut perlu dibarengi dengan kedewasaan dan tanggung jawab sebagai suporter sejati.
Andang Ruhiat, selaku Vice President Operational PT PERSIB Bandung Bermartabat, menyampaikan apresiasi atas dukungan luar biasa dari Bobotoh sepanjang musim ini.
Ia menekankan pentingnya menjaga ketertiban selama pertandingan dan prosesi perayaan, serta mematuhi seluruh aturan yang berlaku.
Menurutnya, kebanggaan dan semangat yang besar dari para pendukung sangat bisa dipahami.
Baca Juga:Diambang Pergi dari Persib, Tyronne del Pino Masuk 3 Nominasi Bergengsi Liga 1 2024-2025Mengharukan, Resmi Nick Kuipers Berpisah dengan Persib, Pesan Perpisahannya Sangat Menyentuh Hati
Namun, ia menegaskan bahwa tindakan seperti menyalakan flare, kembang api, maupun menerobos ke dalam lapangan tetap dilarang keras.
Hal ini, lanjutnya, bukan sekadar larangan formal, tetapi bagian dari upaya menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan lancar selama seremoni berlangsung.
Ia juga mengingatkan bahwa pertandingan ini akan menjadi pusat perhatian nasional.
Sebagai penutup musim sekaligus bagian dari seremoni penutupan resmi Liga 1 2024/2025, acara ini akan dihadiri oleh tokoh penting dari federasi, liga, hingga pihak sponsor.
Andang menyampaikan bahwa jika terjadi pelanggaran, seperti penggunaan flare atau pitch invasion, bukan tidak mungkin klub akan dikenai sanksi atau denda dari Komisi Disiplin PSSI, yang pada akhirnya dapat merugikan klub dan mencoreng citra suporter.