Meski performa tim terpuruk, dengan daya tarik global yang terus tumbuh, jersey AC Milan masih jadi salah satu aset paling bernilai di dunia sepak bola Italia.
Vincenzo Italiano Jadi Incaran Milan, Tapi Bologna Tak Mau Lepas
Sementara itu, nama Vincenzo Italiano tengah naik daun usai keberhasilannya membawa Bologna menjuarai Coppa Italia.
Tak heran, pelatih 46 tahun itu langsung menarik minat sejumlah klub besar, termasuk AC Milan.
Baca Juga:Mengapa Liga Inggris Punya 6 Wakil di Liga Champions Musim Depan?Fabio Cannavaro Yakin Conte Akan Bawa Napoli Raih Scudetto: Ia Punya DNA Juara
Meski demikian, Italiano menegaskan ia masih bahagia di Bologna, klub yang juga sangat percaya pada kemampuannya.
Menurut laporan Sky Sport, agen Italiano telah bertemu dengan manajemen Bologna di Casteldebole.
Pertemuan itu disebut masih bersifat awal, namun jadi langkah penting untuk membahas arah proyek ke depan dan kemungkinan perpanjangan kontrak.
Untuk saat ini, baik pihak klub maupun pelatih sama-sama ingin melanjutkan kerja sama, sementara Milan belum melakukan pendekatan konkret.
Di sisi lain, Milan terus bergerak cepat membangun ulang struktur tim. Salah satu nama yang kembali mencuat untuk posisi direktur olahraga adalah Igli Tare.
Setelah menjalin kontak dalam beberapa pekan terakhir, mantan petinggi Lazio itu disebut telah memberi kesan positif pada CEO Milan, Giorgio Furlani.
Sebuah pertemuan puncak bahkan dijadwalkan awal pekan depan, yang bisa menjadi penentu bergabungnya Tare ke San Siro.
Baca Juga:Ange Postecoglou: Badut Pecinta Catenaccio yang Bawa Spurs Juara Liga EropaJika Gagal ke Liga Champions, Lazio Terpaksa Korbankan Guendouzi
Jika Tare resmi bergabung, fokus Milan selanjutnya adalah menemukan pelatih anyar pengganti Sergio Conceiçao.
Dari diskusi awal antara Tare dan Furlani, nama Vincenzo Italiano kembali jadi favorit.
Menurut SportMediaset, manajemen Rossoneri menilai Italiano adalah sosok ideal untuk proyek baru mereka, apalagi setelah ia mengalahkan Milan di final Coppa Italia.
Namun, Bologna tak akan melepas Italiano ke Milan begitu saja.
Dengan kepergian Thiago Motta yang masih hangat, klub ingin mempertahankan stabilitas dan yakin Italiano adalah bagian penting dari masa depan mereka.