Ia datang dan tak marah disebut “badut” sebelum pertandingan besar. Kini, gelar Eropa dan tempat di kompetisi elit Eropa adalah jawabannya.
Segala ejekan untuknya kini tinggal gema kosong di lorong stadion.
Postecoglou: Trofi Ini Jadi Titik Awal Kebangkitan
Dalam konferensi persnya, Postecoglou mengakui bahwa trofi Liga Europa belum cukup untuk meredam kritik atas musim suram Tottenham di Liga Primer.
Namun satu hal pasti: dia kini tercatat sebagai manajer pertama yang membawa pulang trofi ke lemari Spurs dalam 17 tahun terakhir.
Baca Juga:Jika Gagal ke Liga Champions, Lazio Terpaksa Korbankan GuendouziIni Syarat Antonio Conte untuk Kembali ke Juventus
Para penggemar pun tak menyia-nyiakan momen itu. Media sosial dipenuhi ungkapan syukur dan rasa bangga.
Namun di balik euforia, Postecoglou tetap berpikir ke depan. Ia menekankan pentingnya menjadikan kemenangan ini sebagai fondasi.
Salah satu momen paling emosional justru datang saat ia menyebut nama Son Heung-min, sang kapten yang tak pernah mersakan gelar juara bersama Spurs.
“Kami punya banyak pemain hebat, bahkan Harry [Kane] tak sempat merasakan momen seperti ini di sini,” ucapnya dikutip dari The Sun.
“Saya ingin Sonny punya hari seperti ini. Entah kenapa, selama ini itu belum terjadi,” lanjutnya.
“Di luar ruang ganti, ada deretan foto tim-tim juara. Saya bilang ke Sonny, ‘Kita harus menempatkanmu di sana,’” tuturnya.
Postecoglou bahkan yakin, gelar Liga Europa ini momen ini bukan akhir, tapi awal dari kebangkitan tim London tersebut.
Baca Juga:Ibrahimovic hingga Furlani Dituding Tenggelamkan Masa Depan AC MilanPep Guardiola Menangis di Laga Perpisahan Kevin De Bruyne di Etihad
“Saya yakin ini adalah peluang, dan dari sini kami bisa membangun sesuatu yang lebih besar,” pungkasnya.