Sambut Musim Kemarau, Perkuat Sinergi Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Tasikmalaya

Kebakaran Hutan
Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya menggelar rapat koordinasi dengan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VI Tasikmalaya dalam rangka sinegitas menjaga kelestarian hutan, Jumat 16 Mei 2025. (Istimewa For Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya berkoordinasi dengan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VI Tasikmalaya di Kantor Perum Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tasikmalaya, Jumat 16 Mei 2025.

Kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau dan potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Asper/KBKPH Tasikmalaya, Sudrajat Firmansyah mewakili Administratur KPH Tasikmalaya mengatakan, dalam forum ini dibahas sejumlah agenda strategis, seperti pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA), rencana pembentukan MPA baru, serta persiapan pelaksanaan Apel Siaga Karhutla Tahun 2025.

Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya

“MPA ini adalah garda terdepan dalam upaya deteksi dini dan pemadaman awal Karhutla,” ujarnya.

Pihaknya, kata dia, mendorong pembinaan yang berkelanjutan, termasuk pelatihan penggunaan alat Dalkar, agar mereka benar-benar siap menghadapi potensi kebakaran.

Sudarajat menyampaikan bahwa pada tahun 2024 telah terbentuk dua MPA di Kecamatan Ciawi, yakni Desa Citamba dan Bugel.

“Pembentukan ini merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dalam pengendalian Karhutla,” ujarnya, menjelaskan.

Ke depan, kata dia, pihaknya akan melaksanakan pelatihan penggunaan alat pengendalian kebakaran (Dalkar) untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan anggota MPA di lapangan.

“Jadi kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi lintas sektor dalam memperkuat sistem pencegahan dan pengendalian Karhutla di wilayah kerja hutan negara,” tuturnya.

Selain pembinaan lanjutan, kata Sudrajat, direncanakan pembentukan MPA baru pada tahun 2026 yang akan difokuskan pada wilayah-wilayah dengan tingkat kerawanan Karhutla yang tinggi.

Baca Juga:Komisi II Bersih-Bersih Gebu, Kompleks Setda Kabupaten Tasikmalaya Harus Bersih dan Tertata RapiVillarreal vs Osasuna di Liga Spanyol: Perebutan Tiket Liga Champions

Sementara untuk penetapan lokasi akan didasarkan pada hasil pemetaan dan analisis kawasan prioritas.

“Langkah ini menjadi penting mengingat meningkatnya tekanan terhadap kawasan hutan akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia,” ucapnya, menjelaskan.

Sementara itu, Kepala CDK Wilayah VI Tasikmalaya, Agung Lukman, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanganan Karhutla. Sebab, penanganan Karhutla tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri.

“Diperlukan sinergi antara pemerintah, Perhutani, dan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan,” katanya.

Apel Siaga Karhutla yang direncanakan pada Juni 2025, lanjut Agung, menjadi salah satu bentuk kesiapsiagaan kolektif yang harus dipersiapkan secara matang.

0 Komentar