GARUT, RADARTASIK.ID – Pendaki asal Karawang yang hilang di Gunung Cikuray Garut akhirnya ditemukan pada Jumat pagi, 6 Mei 2025.
Pendaki berusia 16 tahun itu sebelumnya dilaporkan hilang di kawasan Gunung Cikuray Kabupaten Garut.
Remaja berinisial EGP tersebut merupakan warga Kampung Sukaseuri, Desa Sarimulya, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang.
Baca Juga:Proyek Tol Getaci Garut 2025: Pembebasan Lahan Terus Berjalan, Apa Saja yang Sudah Dilaksanakan?Glamping Keong, Daya Tarik Baru yang Meningkatkan Kunjungan Wisata di Tepas Papandayan Garut
Dia ditemukan setelah pencarian intensif selama dua hari oleh tim gabungan.
Setelah berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan, korban dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Kapolsek Cilawu, AKP Rd Hasan Sadikin, mengungkapkan rasa syukur atas ditemukannya korban dalam keadaan selamat.
”Alhamdulillah, berkat kerja keras seluruh tim, korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat,” ucapnya, Jumat.
Korban ditemukan di antara Pos 5 dan Pos 6 setelah dua hari pencarian yang melibatkan berbagai unsur, seperti TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan relawan.
EGP dilaporkan hilang sejak 13 Mei 2025 saat sedang turun dari Pos 6 menuju Pos 4 di jalur pendakian Gunung Cikuray melalui Kiara Janggot.
Pada saat itu, EGP terpisah dari dua temannya yang lebih dulu sampai di Pos 4.
Baca Juga:Para Pakar Memprediksi Bitcoin Bakal Jadi Kelas Aset Jika Syarat Ini TerpenuhiHarga Cardano (ADA) Tembus 22 Persen dalam Seminggu, Apa yang Membuatnya Melonjak?
Laporan kehilangan diterima oleh Polsek Cilawu pada malam 14 Mei 2025, dan pencarian langsung dimulai pada keesokan harinya.
Proses evakuasi dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian, mengingat kondisi cuaca yang hujan, jalan yang licin, serta medan yang cukup berat.
Tim medis dari BPBD dan relawan sudah disiagakan di pos bawah untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban yang dalam keadaan lemas.
Kapolsek juga mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pencarian dan evakuasi korban.
Keluarga EGP yang telah menunggu di basecamp sejak awal menerima kabar ini dengan perasaan haru dan penuh syukur. (Agi Sugiana)