RADARTASIK.ID – Menjelang partai puncak Liga Champions antara Inter Milan dan Paris Saint-Germain, mantan penyerang AC Milan, Christophe Dugarry, menyampaikan pandangannya yang tajam dan tanpa basa-basi.
Dalam wawancara bersama RMC Sport, Dugarry secara terang-terangan meragukan peluang PSG untuk menang atas Inter.
Menurutnya, menganggap tim Paris unggul atas tim Italia adalah sebuah kesalahan besar.
“Bagi saya, Paris bukan favorit,” tegas Dugarry.
Baca Juga:Ada Nama Indonesia di Balik Kemenangan AC Milan Atas BolognaJurnalis Italia Akui AC Milan Tim Penuh Misteri: Bisa Menang Besar, Tapi Juga Bisa Tumbang di Final
“Membayangkan sedetik saja bahwa mereka bisa jadi unggulan melawan tim Italia berarti tidak memahami sepak bola sama sekali,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa Inter punya kemampuan yang sama dengan PSG dan memilki lini belakang yang lebih kokoh dibandingkan tim Perancis itu.
“Inter bisa melakukan semua yang bisa dilakukan PSG. Mereka bisa bermain dengan penguasaan bola versi mereka sendiri, kuat dalam transisi, dan yang terpenting, bertahan lebih baik dari PSG,”
Ia bahkan membandingkan Inter dengan Barcelona, tim yang disebutnya paling mirip PSG, dan mencatat bahwa Nerazzurri tidak pernah kalah dalam dua pertemuan mereka musim ini.
Baginya, PSG memiki peluang yang sangat tipis untuk mengalahkan Inter karena memilki para pemain inti yang berasal dari Italia.
“Pemain Italia itu seperti mesin. Mereka dibesarkan dengan mentalitas kompetitif,” ujarnya.
“PSG mungkin penuh bakat, tapi mereka tak akan pernah memiliki naluri yang dimiliki pemain Italia. Itu bawaan sejak lahir,” tambahnya.
Baca Juga:Gimenez Menggila, AC Milan Sikat Bologna 3-1Gelandang Bologna Ingin Jadikan AC Milan Sebagai Ajang Balas Dendam
Enrique: Fokus Menjaga Energi Menjelang Dua Final
Di sisi lain, pelatih PSG Luis Enrique memilih pendekatan lebih tenang saat membahas final Liga Champions melawan Inter.
Dalam konferensi pers jelang laga melawan Montpellier, Enrique menekankan pentingnya mangatur istirahat bagi pemain menjelang dua final: Piala Prancis dan Liga Champions.
“Kami memiliki rencana yang jelas, disesuaikan dengan menit bermain dan kondisi setiap pemain sepanjang musim. Tujuannya adalah mencapai dua final dalam kondisi terbaik, baik secara fisik maupun mental,” ucapnya.
Ia juga menyoroti kesiapan Ousmane Dembele, yang tetap memilih berlatih meski mendapat izin istirahat dari tim medis.