Implementasi Pembelajaran AI di SD Kota Tasikmalaya Butuh Persiapan Matang

BELAJAR
Siswa SDN 2 Sukamanah mengikuti pelajaran dengan menggunakan perangkat digital, beberapa waktu lalu. (Fitriah Widayanti/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Rencana Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk memasukkan pelajaran kecerdasan buatan (AI) ke dalam kurikulum nasional mendapat tanggapan serius dari kalangan pendidikan di Kota Tasikmalaya. Langkah tersebut dinilai sebagai peluang besar, namun implementasinya memerlukan persiapan yang matang.

Hal itu disampaikan oleh praktisi pendidikan Kota Tasikmalaya, Bangbang Hermana kepada Radar, Rabu (7/5/2025). Ia menyambut baik inisiatif pemerintah yang dinilainya selaras dengan tuntutan zaman.

“AI bukan hanya teknologi masa depan, melainkan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang memengaruhi cara kita belajar, bekerja dan hidup,” ujarnya.

Baca Juga:SMK BK Tasikmalaya Gelar Kelulusan Sederhana, 98 Persen Lulusan Terserap Kerja dan UsahaAwaludin Nazal Dinobatkan Sebagai Kepala Sekolah Termuda, Sukses Pimpin SMK Bhakti Kencana Tasikmalaya

Meski demikian, Bangbang menekankan pentingnya pelaksanaan kebijakan ini secara bertahap dan kontekstual. Menurutnya, pengintegrasian AI ke dalam kurikulum harus disesuaikan dengan jenjang usia peserta didik.

“Untuk jenjang SD, misalnya, pendekatan yang digunakan bisa berbentuk pengenalan konsep dasar logika, berpikir komputasional, dan etika digital,” paparnya.

Sementara itu, untuk jenjang SMP dan SMA/SMK, lanjutnya, bisa mulai diperkenalkan pada aplikasi AI dalam kehidupan nyata, pemrograman dasar dan dampaknya terhadap masyarakat.

Selain kesiapan kurikulum, ia juga menyoroti pentingnya kesiapan guru dan infrastruktur pendidikan sebagai syarat utama keberhasilan program ini.

“Kita perlu memastikan adanya pelatihan yang memadai bagi para pendidik, kurikulum yang relevan, serta akses teknologi yang merata di seluruh daerah, termasuk di wilayah 3T, terdepan, terluar, dan tertinggal,” jelas dia.

Ia menambahkan bahwa kesiapan Kota Tasikmalaya untuk mengadopsi pelajaran AI, khususnya di tingkat sekolah dasar masih perlu ditinjau dari berbagai aspek. Salah satunya adalah kesiapan guru. Menurutnya, mayoritas guru SD belum memiliki latar belakang atau pelatihan khusus terkait AI atau teknologi digital lanjutan.

Dibutuhkan pelatihan yang masif agar para guru mampu memahami dan menyampaikan materi AI secara kontekstual dan menyenangkan bagi anak-anak.

Baca Juga:Best Western Setiabudhi Bandung Dibuka, Lokasi Strategis, Interior Elegan, Yuk Intip Fasilitasnya!Indosat Tunjukkan Kinerja Positif di Kuartal Pertama 2025, Jalin Kemitraan dengan NVIDIA dan Nokia

Masalah lain yang tak kalah penting adalah keterbatasan infrastruktur pendidikan, terutama di sekolah-sekolah yang berada di daerah pinggiran.

Kepala SDN 2 Sukamanah itu mengungkapkan bahwa sebagian SD di Kota Tasikmalaya, terutama di daerah pinggiran, masih menghadapi keterbatasan sarana teknologi seperti komputer, akses internet stabil, dan perangkat multimedia.

0 Komentar