APBN di Wilayah Priangan Timur Terjaga, Momentum Stabilkan Ekonomi Domestik

APBN
Kinerja APBN di wilayah Priangan Timur sampai 31 Maret 2025 masih terjaga.
0 Komentar

Perkembangan harga-harga dan daya beli masyarakat yang terus terjaga, dapat terlihat melalui capaian Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional pada bulan Maret 2025 sebesar 107,22 atau dengan tingkat inflasi yang terjaga sebesar 1,03 persen secara yoy, yang merupakan kontribusi dari Inflasi Inti yang mengalami peningkatan sebesar 2,48 persen yoy; dan Komponen Bergejolak/Volatile Food sebesar 0,37 persen yoy.

Sementara itu, IHK di wilayah Priangan Timur tepatnya di Kota Tasikmalaya, mencapai sebesar 107,05 atau dengan tingkat inflasi sebesar 0,66 persen secara yoy; atau 0,20 persen ytd; atau 1,32 persen mtom. Inflasi tersebut bersumber dari peningkatan/inflasi pada Kelompok Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tanggal sebesar 7,50 persen mtom atau dengan andil sebesar 0,85 poin; Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,94 persen atau 0,30 poin; Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 2,38 persen atau 0,15 poin; serta Transportasi sebesar 0,21 persen atau 0,02 poin.

Pada kelompok pangan strategis, beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga rata-rata paling signifikan diantaranya adalah Bawang Merah sebesar 39,59 persen mtom; Cabai Rawit Merah sebesar 18,90 persen; dan Bawang Putih Bonggol sebesar 5,92 persen.

KONDISI FISKAL REGIONAL

Baca Juga:SMK BK Tasikmalaya Gelar Kelulusan Sederhana, 98 Persen Lulusan Terserap Kerja dan UsahaAwaludin Nazal Dinobatkan Sebagai Kepala Sekolah Termuda, Sukses Pimpin SMK Bhakti Kencana Tasikmalaya

Perkembangan kondisi fiskal regional lingkup Priangan Timur sampai 31 Maret 2025 menunjukkan kinerja yang bagus. Hal ini dirilis oleh Forum ALCo (Asset and Liabillites Committee) Priangan Timur.

Kinerja penerimaan pajak telah terealisasi sebesar Rp 197,03 miliar atau sebesar 11,56 persen dari target tahun 2025 sebesar Rp 1.704,38 miliar. Penerimaan mengalami penurunan sebesar 42,93 persen ctoc. Capaian tersebut merupakan hasil kontribusi dari Pajak Penghasilan sebesar Rp 90,43 miliar; PPN & PPNBM sebesar Rp 70,02 miliar; Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp 30 juta; serta Pajak Lainnya sebesar Rp 36,55 miliar. Berdasarkan perkembangannya, Pajak lainnya mencatatkan peningkatan tertinggi sebesar 142,5 persen secara ctoc.

Berdasarkan kinerja penerimaan per sektoral, tiga sektor dengan komposisi terbesar terdiri atas Administrasi Pemerintahan memiliki kontribusi paling tinggi dengan realisasi penerimaan sebesar Rp 83,71 miliar dengan kontribusi 45,6 persen; dan Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp 44,98 miliar dengan kontribusi 24,51 persen dan Industri Pengolahan sebesar Rp 13,52 miliar dengan kontrisbusi 7,37 persen.

Realisasi perpajakan yang bersumber dari Wajib Pajak Pemungut sebesar Rp 83,71 miliar; Badan sebesar Rp 67,62 miliar; dan Orang Pribadi sebesar Rp 37,17 miliar. Sementara, realisasi untuk jenis PPM sebesar Rp 182,94 miliar dan PKM sebesar Rp 23,63 miliar. Selanjutnya, realisasi perpajakan yang besumber dari Bendahara sebesar Rp 83,67 miliar; dan Extra Effort sebesar Rp 23,63 miliar.

0 Komentar