TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Forum ALCo (Asset and Liabillites Committee) Priangan Timur yang beranggotakan seluruh Unit Vertikal Kementerian Keuangan lingkup Priangan Timur, merilis kinerja dan fakta (KiTa) APBN yang memaparkan kinerja APBN di wilayah Priangan Timur sampai 31 Maret 2025.
Perkembangan Kondisi Perekonomian. Perdagangan internasional sedang menghadapi “babak baru”, penahanan suku bunga The Fed di level 4,25 sampai 4,5 persen menyusul kondisi ketidakpastian global; tingkat inflasi Amerika Serikat yang masih di level 2,8 persen pada Februari 2025; dan ancaman potensi resesi di Amerika Serikat yang terlihat melalui US 10Y Treasury Bond yang sempat menyentuh level 3,99 persen pada 4 April 2025 atau berada di bawah US 3M/6M Treasury Bond.
Selain itu, penetapan tarif resiprokal yang diterapkan di beberapa negara, termasuk kepada Indonesia sebesar 32 persen, yang saat ini berada dalam masa negosiasi antara Pemerintah Indonesia dengan US Trade Representative (USTR) dan Department of Commerce, menjadi tantangan sekaligus peluang baru bagi perekonomian Indonesia.
Baca Juga:SMK BK Tasikmalaya Gelar Kelulusan Sederhana, 98 Persen Lulusan Terserap Kerja dan UsahaAwaludin Nazal Dinobatkan Sebagai Kepala Sekolah Termuda, Sukses Pimpin SMK Bhakti Kencana Tasikmalaya
Kinerja Perdagangan baik secara nasional dan regional masih melanjutkan tren yang gemilang, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan secara nasional pada periode Maret 2025 sebesar USD4,33 miliar dan secara kumulatif pada triwulan I 2025 sebesar USD10,92 miliar. Sementara itu pada regional Jawa Barat, sampai dengan Februari 2025 USD4,2 miliar.
Kinerja ekspor regional sebagian besar ditopang oleh ekspor kelompok barang Mesin dan Pesawat Mekanik, Perlengkapan Elektonik dan Bagiannya sebesar USD1,42 miliar; Kendaraan, Pesawat Terbang, Kendaraan dan Perlengkapannya sebesar USD1,24 miliar; dan Tekstil dan Barang dari Tekstil sebesar USD882,86 juta.
Ekspektasi dan keyakinan terhadap kondisi perekonomian masih terjaga dan terus tumbuh positif. Hal tersebut dapat terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada periode Maret 2025 yang berada di level optimis sebesar 121,1. Dari sisi produksi, kegiatan dunia usaha tetap terjaga pada triwuan I 2025. Hal tersebut terlihat dari Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) dengan pertumbuhan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 7,64 persen dengan kapasitas produksi terpakai sebesar 73,25 persen.
Dari sisi distribusi, Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2025 sebesar 218,5 atau mengalami pertumbuhan sebesar 2,0 persen secara yoy, dengan proyeksi pada bulan Maret 2025 berada di sekitar 236,7 atau mengalami pertumbuhan sebesar 0,5 persen secara yoy. Serupa dengan aspek lainnya, sisi penyaluran modal tetap tumbuh positif sebagaimana terlihat dari SBT Penyaluran Kredit Baru pada triwulan I 2025 sebesar 55,07 persen dan Indeks Lending Standard (ILS) yang bernilai negatif sebesar 1,32 persen.