Dengan akurasi umpan 89% dan penguasaan ruang yang luar biasa, Reijnders menjadi tulang punggung Milan.
Ia bahkan dianggap sebagai MVP musim ini, bukan karena glamor atau sensasi, tapi karena konsistensi dan kapasitas teknis yang matang.
Tak heran jika Milan segera memperpanjang kontraknya hingga 2030 dan menaikkan gajinya dua kali lipat, sembari menangkis ketertarikan dari klub-klub besar seperti Manchester City dan Real Madrid.
Baca Juga:Jurnalis Italia Akui AC Milan Tim Penuh Misteri: Bisa Menang Besar, Tapi Juga Bisa Tumbang di FinalGimenez Menggila, AC Milan Sikat Bologna 3-1
Di antara semua kemelut dan keraguan, Reijnders tampil seperti seorang jenderal di tengah garis depan.
Ia mengingatkan publik pada legenda Oranje yang pernah bersinar di Milan, dari Van Basten hingga Seedorf.
Dengan darah Ambon mengalir dalam nadinya dan nama “Lekatompessy” tertulis di punggungnya, malam itu, Reijnders bukan hanya bermain untuk Milan, ia juga bermain membawa nama Indonesia di atas panggung dunia.