Pemkot Banjar Harus Siapkan Dana untuk Mengirim Pelajar Nakal ke Barak Militer 

Pelajar Nakal ke Barak Militer
Ketua Komisi I DPRD Kota Banjar, H An’nur. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Banjar belum memberikan sikap pasti terkait instruksi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengenai pengiriman pelajar yang terlibat kenakalan remaja ke barak TNI untuk mendapatkan pembinaan.

Hal ini masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang lebih rinci mengenai langkah tersebut.

Dalam menghadapi situasi ini, Ketua Komisi I DPRD Kota Banjar, H An’nur, menyatakan dukungannya terhadap program pembinaan tersebut, namun menekankan bahwa regulasi yang jelas perlu disusun terlebih dahulu sebelum pelaksanaan pengiriman pelajar ke barak militer.

Baca Juga:Kadisdik Kota Banjar Tanggapi Konsep Pendidikan Gapura Panca Waluya yang Dicanangkan Gubernur Dedi Mulyadi DPRD Kota Banjar Tetapkan Rancangan Awal RPJMD 2025-2029

Selain aspek regulasi, menurut An’nur, faktor anggaran juga tidak kalah penting.

Pemerintah harus memperhitungkan besarnya dana yang dibutuhkan untuk mengirim pelajar nakal ke barak militer ini dan mempersiapkan anggaran yang cukup.

Sementara itu, kemampuan sekolah-sekolah di Kota Banjar untuk menanggulangi kenakalan remaja di kalangan siswa juga harus diperhatikan.

Jika sekolah masih mampu menangani masalah tersebut secara efektif, menurutnya, pengiriman pelajar ke barak militer sebaiknya tidak perlu dilakukan.

Namun, jika sekolah, masyarakat, dan orang tua sudah merasa tidak mampu mengatasi masalah ini, Pemkot Banjar harus segera merumuskan langkah-langkah konkret untuk menangani situasi tersebut.

”Perlu duduk bersama dulu, masyarakat (orang tua), pihak sekolah dengan pemerintah membicarakan tentang kenakalan remaja (siswa),” ungkapnya, Kamis, 8 Mei 2025.

Dalam hal ini, dia mengusulkan, pendataan dan pengelompokan kenakalan remaja harus dilakukan terlebih dahulu, untuk mengidentifikasi jenis kenakalan yang terjadi, seperti tawuran antargeng motor, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku menyimpang lainnya.

Pengelompokan ini dapat memudahkan penanganan yang lebih terarah dan efektif.

Baca Juga:Raih Cuan Rp200.000 Langsung ke DANA! Game Penghasil Uang 2025 Ini Bikin Untung Cepat Tanpa Undang TemanBocoran Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Rp580.000 Tanpa Aplikasi, Cuma Klik Link Ini!

Lebih lanjut, An’nur, yang juga merupakan anggota Fraksi PKB, mengusulkan alternatif lain selain mengirimkan pelajar ke barak militer, yakni dengan mengirimkan mereka ke pondok pesantren (ponpes).

Menurutnya, pembinaan terhadap pelajar yang terlibat kenakalan remaja tidak hanya membutuhkan pendekatan fisik dan mental, tetapi juga pembinaan dari sisi keagamaan yang sangat penting.

Pembinaan ini dapat memberikan landasan moral yang kuat dan mendorong perubahan positif dalam diri pelajar tersebut. (Anto Sugiarto)

0 Komentar