Taman baru di Abu Dhabi ini akan lebih dekat dengan konsumen yang selama ini harus bepergian jauh untuk menikmati pengalaman Disney.
Iger dan Josh D’Amaro, ketua divisi Experiences Disney, mengunjungi Abu Dhabi pada akhir tahun lalu untuk bertemu dengan pihak Miral dan mulai merancang konsep taman tersebut.
Sebagai imbalan atas lisensi kekayaan intelektual dan bantuan mereka dalam desain serta operasi taman, Disney akan menerima sebagian pendapatan yang dihasilkan oleh taman tersebut.
Baca Juga:Ketika Amerika Serikat Menjauh dari Perdagangan Bebas, Dunia Justru Meningkatkan Kerja SamaCari Semua Kebutuhan Haji di Satu Tempat? Bursa Sajadah Jawabannya!
Iger menyatakan, hal ini akan berdampak positif pada pendapatan perusahaan setelah taman dibuka.
Langkah ini menyusul laporan laba kuartalan yang solid dari Disney, dengan bisnis streaming mereka, termasuk layanan Disney+ dan Hulu, menunjukkan hasil yang positif.
Disney+ dan Hulu melaporkan kenaikan jumlah pelanggan hingga mencapai 180,7 juta pelanggan pada akhir Maret, naik 2,5 juta dari kuartal sebelumnya.
Disney juga melaporkan bahwa ESPN, jaringan milik mereka, berencana untuk meluncurkan layanan langsung ke konsumen pada akhir tahun ini, dengan harga dan nama layanan tersebut akan diumumkan segera.
Secara keseluruhan, Disney melaporkan pendapatan sebesar $23,62 miliar, yang mengalami kenaikan 7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan melaporkan laba bersih sebesar $3,3 miliar, yang merupakan peningkatan signifikan dari kerugian $20 juta pada tahun sebelumnya.
Namun, seperti banyak pesaingnya, Disney tetap menghadapi tantangan jangka panjang seperti penurunan penggunaan TV kabel dan ancaman jangka pendek akibat potensi perlambatan ekonomi, yang dapat mempengaruhi iklan dan sektor perjalanan.
Baca Juga:Keuntungan Menggunakan PayPal Saat Belanja OnlineLaporan Keuangan Soho Global Health 2025, Pertumbuhan Laba dan Aset yang Menggembirakan?
Meskipun terdapat penurunan jumlah pengunjung dan peningkatan biaya di resor mereka di Shanghai dan Hong Kong, D’Amaro menyatakan bahwa permintaan tetap sehat dan konsumen di China saat ini sedang menghadapi tantangan. (Sandy AW)
Sumber: WSJ