Ponpes Suryalaya Akan Salurkan Alat Pendeteksi Bencana untuk Tiga Desa di Kabupaten Tasikmalaya 

SINERGI
BPBD Kabupaten Tasikmalaya mengantar para alumni dari Ponpes Suryalaya ke Ciheras Cipatujah. (BPBD For Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebanyak tiga desa di Kabupaten Tasikmalaya akan menerima bantuan berupa alat Early Warning System (EWS) untuk mendeteksi dini bencana tsunami, banjir, dan tanah longsor. Bantuan alat tersebut, berasal dari Ponpes Suryalaya Pagerageung melalui CV Fortuna Argatech dari Bekasi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin SIP, melalui Kabid Pencegahan Dan Kesiapsiagaan, Abdul Azis Riswandi SKep menyampaikan bahwa alat pendeteksi bencana tersebut, akan dipasang di tiga desa yang tersebar di tiga kecamatan.

“Alhamdulillah Pemkab Tasik akan menerima hibah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupa alat pendeteksi bencana,” ujarnya kepada Radar, Rabu, 7 Mei 2025.

Baca Juga:SMK BK Tasikmalaya Gelar Kelulusan Sederhana, 98 Persen Lulusan Terserap Kerja dan UsahaAwaludin Nazal Dinobatkan Sebagai Kepala Sekolah Termuda, Sukses Pimpin SMK Bhakti Kencana Tasikmalaya

Abdul Azis merinci, untuk ketiga desa yang akan menerima bantuan alat tersebut, antara lain Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik. Dengan ancaman bencana berupa banjir yang mempertemukan antara sungai cikidang dengan sungai Citanduy. Rencana akan di pasang Early Warning Sistem Banjir.

Kemudian, Desa Cikondang Kecamatan Cineam dengan ancaman bencana tanah longsor atau pergerakan tanah. Rencana akan di pasang alat Early Warning Sistem longsor.

Selanjutnya di Desa Ciheras Kecamatan Cipatujah, dengan ancaman bencana tsunami, akan di pasang alat pendeteksi tsunami.

Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Pondok Pesantren Suryalaya, mengingat indeks risiko bencana pada tahun 2023 tingkat Provinsi Jawa Barat, untuk Kabupaten Tasikmalaya berada di peringkat ketiga setelah Cianjur dan Sukabumi.

Dengan demikian, tentunya ini akan menjadi perhatian bersama menamakan dengan kolaborasi pentahelix yang di dalamnya terdapat unsur pemerintah, masyarakat, media, pelaku usaha dan akademisi. Semuanya memiliki fungsi masing-masing.

Abdul Azis menjelaskan, alat EWS tersebut nantinya dipasang sebagai pendeteksi dini jika terjadi tsunami, banjir, longsor atau gerakan tanah di wilayah tersebut.

Setelah nantinya dipasang EWS, diharapkan dapat meminimalkan dampak bencana. Sebab, alat tersebut akan mendeteksi ketika terjadi gerakan tanah, longaor, banjir dan tsunami.

Baca Juga:Best Western Setiabudhi Bandung Dibuka, Lokasi Strategis, Interior Elegan, Yuk Intip Fasilitasnya!Indosat Tunjukkan Kinerja Positif di Kuartal Pertama 2025, Jalin Kemitraan dengan NVIDIA dan Nokia

Saat kejadian, sirine akan berbunyi sebagai tanda bahwa masyarakat harus bergegas menuju tempat yang lebih aman dari bencana. Baik tsunami, pergerakan tanah, tanah longsor dan banjir.

0 Komentar