DPRD Kota Tasikmalaya Keluhkan Kurangnya Koordinasi Badan Gizi Nasional Terkait MBG

makan bergizi gratis
Para siswa SMAN 10 Tasikmalaya saat menikmati paket nasi dari program Makan Siang Gratis, beberapa waktu lalu. (Fitriah Widayanti/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, H Yadi Mulyadi, mengaku prihatin atas minimnya koordinasi antara Badan Gizi Nasional (BGN) dengan DPRD. Hal itu berkaitan dengan program makan bergizi gratis (MBG) yang dijalankan di Kota Tasikmalaya.

Menurut dia, hingga saat ini, BGN belum menjalin komunikasi yang intensif dengan lembaga legislatif, meskipun sebelumnya sempat melakukan satu kali silaturahmi.

“Badan Gizi Nasional (BGN) belum koordinasi dengan DPRD sampai saat ini. Dulu hanya sekali, itu pun silaturahim saja. Padahal kita perlu koordinasi terkait keluhan-keluhan sekolah yang punya murid di atas 500, tapi belum bisa akses ke BGN,” ujar Yadi, Rabu (7/5/2025).

Baca Juga:Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Budi Mahmud Saputra SE Dorong Revisi Perda Pendidikan Agar Lebih AdaptifKala Sang Ketua DPRD Utak-Atik Sendiri Tunjangan Anggota Dewan, Dapat Rp 3,5 Miliar!

Dia menekankan pentingnya perhatian terhadap mutu higienitas dalam pelayanan gizi kepada masyarakat. Juga mengingatkan bahwa musibah seperti keracunan makanan sering kali mendorong masyarakat untuk mencari solusi melalui DPRD.

“Itu (mutu higienitas, red) harusnya yang diperhatikan. Padahal kalau sudah ada musibah seperti ini, masyarakat tentu akan datang ke DPRD,” tegasnya.

Lebih lanjut, Yadi mengusulkan agar pihak BGN, baik di tingkat kota maupun kabupaten, meningkatkan frekuensi koordinasi dengan pemerintah setempat. Termasuk DPRD. Hal itu penting untuk mengatasi berbagai permasalahan terkait gizi di masyarakat.

“Saya sarankan bagusnya pihak BGN kota atau kabupaten sering koordinasi dengan pemerintah setempat. DPRD salah satunya. Sehingga kita bisa saling mengingatkan,” ucap Yadi.

Dia menilai bahwa program makanan bergizi gratis yang digagas oleh BGN adalah program yang sangat baik dan perlu terus dikawal kesuksesannya.

“Karena MBG ini program yang bagus, yang harus kita kawal terus kesuksesannya,” tambahnya.

Ketika ditanya mengenai program Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Yadi mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai proses pemberian makan bergizi gratis untuk siswa. Termasuk diskusi soal penerapan kewajiban SLHS.

Baca Juga:Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Candra Beri Warning, Dinas-Dinas Jangan Bikin Peta KonflikLewati Tiga Kali Azan, Audiensi Terlama Dalam Sejarah Kota Tasikmalaya!

“Sampai saat ini kita belum ada info terkait semua proses makan bergizi gratis ini,” ujar Yadi.

Namun, Yadi melihat musibah keracunan makanan sebagai kesempatan untuk memperkuat koordinasi antar pihak terkait guna menghindari masalah serupa di masa depan.

0 Komentar