Pemkot Tasikmalaya Gandeng Universitas Siliwangi untuk Tangani Dampak Sampah di TPA Ciangir

wali kota tasikmalaya bahas ciangir
DISKUSI. Wali kota Viman Alfarizi Ramadhan berdiskusi dengan jajaran Akademisi Unsil Tasikmalaya di Kampus II Tamansari, Selasa (6/5/2025). (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya terus memperkuat kolaborasi dengan kalangan akademisi dalam mengatasi persoalan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah di TPA Ciangir.

Wali Kota Viman Alfarizi bersama jajaran melakukan pertemuan di Kampus II Universitas Siliwangi (Unsil) Tamansari untuk membahas kajian ilmiah dalam upaya mengurangi dampak negatif TPA Ciangir terhadap lingkungan.

“Kami diskusi banyak hal, mulai dari pengolahan, penanganan hingga dampak lingkungan. Ini kelanjutan kolaborasi antara Pemkot dan akademisi. Ciangir ini tetangga Unsil, jadi sudah semestinya kita mencari solusi bersama agar kota ini lebih bersih. Keilmuan rekan-rekan akademisi kita dorong agar berdampak nyata bagi masyarakat,” kata Viman usai diskusi, Selasa (6/5/2025).

Baca Juga:Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Budi Mahmud Saputra SE Dorong Revisi Perda Pendidikan Agar Lebih AdaptifKala Sang Ketua DPRD Utak-Atik Sendiri Tunjangan Anggota Dewan, Dapat Rp 3,5 Miliar!

Dalam pertemuan tersebut, Pemkot menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pengelolaan sampah. Salah satunya dengan mengalihkan anggaran pengadaan mobil dinas kepala daerah menjadi pembelian 3 unit dumptruck dan 30 unit kontainer sampah.

“Ini sudah kita realisasikan. Kabid bilang dua pekan lagi armada datang, saya minta percepat seminggu. Ini bentuk komitmen kami, agar masyarakat bisa terlayani urusan sampah secepatnya,” tegas Viman.

Wali Kota juga menyebut, MOU antara Pemkot dan Unsil sudah terjalin, dan ke depan akan diperkuat dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang lebih spesifik, terutama menyangkut pengelolaan sampah. Langkah ini juga didukung Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang telah menyusun Rencana Induk Pengelolaan Sampah dan mengusulkan revisi Perda Nomor 7 Tahun 2012.

“Kegiatan DLH tahun 2025 pun mencakup perbaikan IPAL, peningkatan sarpras penanganan sampah, serta edukasi kepada masyarakat di tingkat RT dan RW,” paparnya.

Tak hanya itu, Unsil juga menyumbang solusi konkret dengan produk mikroba hasil penelitian mereka yang mampu mereduksi bau di TPA Ciangir. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan solusi berjenjang, mulai dari pengurangan bau, perbaikan IPAL, hingga penanganan sampah yang lebih sistematis.

Sebelum diskusi berlangsung, tim akademisi dari Fakultas Teknik dan Pertanian Unsil telah melakukan survei ke TPA Ciangir untuk mengambil sampel limbah cair dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sampel tersebut akan diuji di laboratorium untuk mengetahui apakah kandungan zat buangannya telah melebihi ambang batas baku mutu lingkungan.

0 Komentar