TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) akhir-akhir ini mendapat sorotan publik. Hal itu karena kasus-kasus keracunan karena diduga ada menu makanan yang basi.
Kendati demikian, hal tersebut tidak menjadi beban bagi rekanan atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memproduksi makanan tersebut. Mereka cukup percaya diri karena punya pengalaman berbisnis makanan.
Seperti diungkapkan Moena Rosliana owner SPPG CV Alaska Rasa Nusantara yang bekerja sama dengan 12 sekolah berbagai jenjang di Kota Tasikmalaya. Dia harus menyiapkan 3.569 porsi makanan yang rencananya mulai pertengahan bulan Mei 2025.
Baca Juga:Kawanan Pencuri Asal Jakarta Beraksi di Toko Bahan Kue di Kota TasikmalayaKoperasi Merah Putih di Kota Tasikmalaya Tak Perlu Bikin Baru
“Insyaallah kita launching itu paling telat tanggal 14 (Mei 2025),” ungkapnya kepada wartawan di sela syukuran di Griya Mangin Persada, Senin (5/5/2025).
Disinggung soal munculnya masalah keracunan yang berkaitan dengan program MBG tersebut, dia tidak begitu khawatir. Moena cukup percaya diri karena mengaku sudah punya pengalaman mengelola catering. “Selama saya pengalaman di catering, belum pernah ada kejadian kaya keracunan atau apa,” terangnya.
Mengingat jumlah porsi yang harus disiapkan mencapai 3.569, menurutnya bukan masalah. Karena dalam catering pun dia sudah biasa menyiapkan porsi di angka 1.000. “Saya biasa ngambil porsi 1.000,” katanya.
Untuk antisipasi adanya makanan bermasalah, pihaknya tentu memperketat prosedur. Sehingga di setiap prosesnya produksinya selalu dalam pengawasan. “Dari mulai pengolahan bahan masakan, memasak, safety kebersihan semua dijaga, sebelum packing kita coba,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, kejadian terbaru yakni di Rajapolah di mana 400 orang mengalami keracunan. Diduga mereka mengonsumsi makanan yang dibagikan melalui program MBG.
Moena sendiri merupakan pengusaha yang sebelumnya menjadi korban penipuan tawaran proyek MBG. Dia pun bersyukur karena dari kasus tersebut, pihaknya mendapat kepercayaan dan dukungan sebagai bagian dari penyedia atau SPPG.(rangga jatnika)