Gagal Bayar Cicilan KUR BRI 2025? Rencanakan Keuangan Sebelum Ajukan Pinjaman

KUR BRI 2025
Cara Merencanakan Keuangan Sebelum Ajukan Pinjaman KUR BRI 2025. Foto: Disway
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Sebelum mengajukan pinjaman KUR BRI 2025, pelaku UMKM perlu menyusun strategi keuangan secara menyeluruh.

Langkah ini penting agar pinjaman tidak menjadi beban dan tetap mendukung kelangsungan usaha.

Pastikan untuk rencanakan keuangan sebelum ajukan pinjaman KUR BRI 2025 guna menghindari risiko gagal bayar.

Baca Juga:Multitasking Tanpa Lemot! Infinix Hot 60 Pro 5G Ideal untuk Mahasiswa dan Profesional MudaBocoran Oppo Reno 14 Pro Ramai Beredar Jelang Rilis, Ini Spesifikasi dan Fiturnya!

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI 2025 hadir untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapatkan akses permodalan.

Namun, agar cicilan pinjaman tidak membebani cash flow dan usaha tetap berjalan stabil, maka perlu perencanaan yang matang dari pelaku usaha sebagai calon peminjam

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah menghitung kebutuhan modal secara realistis.

Pelaku UMKM sebaiknya tidak tergiur mengambil plafon pinjaman besar jika tidak diiringi proyeksi pendapatan yang jelas.

Proyeksi ini mencakup estimasi pemasukan usaha setiap bulan, dikurangi biaya operasional, sehingga bisa diketahui kemampuan membayar cicilan secara akurat.

Langkah selanjutnya adalah menyusun arus kas (cash flow). Catat semua pemasukan dan pengeluaran usaha selama beberapa bulan terakhir.

Dengan data ini, pelaku usaha dapat melihat pola keuangan dan menentukan berapa besar dana yang bisa disisihkan setiap bulan untuk membayar cicilan pinjaman.

Baca Juga:Tenor KUR BRI 2025 Bisa Lebih Panjang, Pinjam 75 Juta Cicilan Rp 980 Ribu per BulanInilah Keunggulan Kamera Telefoto Infinix Note 50 Pro Plus, Untuk Fotografi Profesional di Kelas Menengah

Jika cash flow usaha masih belum stabil, disarankan menunda pengajuan hingga kondisi keuangan lebih aman.

Setelah itu, pastikan memahami cara menghitung cicilan KUR BRI 2025. Bank BRI memberikan simulasi cicilan berdasarkan plafon dan tenor pinjaman.

Sebagai contoh, pinjaman sebesar Rp50 juta dengan tenor 60 bulan akan menghasilkan cicilan sekitar Rp1.083.333 per bulan.

Simulasi ini penting untuk memproyeksikan beban cicilan dan menyesuaikannya dengan pendapatan usaha.

Tidak kalah penting adalah menentukan tenor pinjaman yang tepat. Pilihan tenor yang tersedia berkisar antara 12 hingga 60 bulan.

Makin panjang tenor, makin ringan cicilannya. Namun, total bunga yang dibayar pun akan semakin besar.

Oleh karena itu, pemilihan tenor harus mempertimbangkan kemampuan bayar sekaligus perhitungan efisiensi biaya bunga.

Terakhir, pelaku usaha perlu mengevaluasi kesiapan dokumen sebelum mengajukan pinjaman.

Beberapa syarat utama meliputi KTP, NIB atau surat izin usaha, laporan keuangan sederhana, serta NPWP (untuk pinjaman di atas Rp50 juta).

0 Komentar