Diky juga mengingatkan bahwa masa kepemimpinan yang baru berjalan belum genap setahun ini memerlukan proses adaptasi.
Ia mengakui dirinya pun masih dalam tahap memahami ritme pemerintahan, begitu pula dengan para kepala SKPD dan pimpinan lainnya.
“Usia kepemimpinan kami masih baru. Banyak yang masih meraba-raba, termasuk saya sendiri. Posisi saya sebagai wakil juga tidak bisa terlalu banyak mengambil keputusan strategis. Karena itu saya minta ketegasan dari Pak Wali dan Pak Sekda, terutama dalam hal kedisiplinan internal,” jelas Diky.
Baca Juga:Lewati Tiga Kali Azan, Audiensi Terlama Dalam Sejarah Kota Tasikmalaya!Viman Ajak Siswa SD Nagarawangi Hidup Bersih di Hari Pendidikan Nasional
Ia menegaskan kembali, sikap marahnya bukan didasari oleh emosi pribadi, melainkan bentuk kepedulian terhadap perbaikan sistem pemerintahan yang harus terus dilakukan demi pelayanan publik yang lebih baik.
“Kita harus terbuka terhadap kritik dari siapapun. Jangan alergi dikritik. Justru itu yang bisa membuat kita berkembang. Karena pada akhirnya, tujuan kita sama: bekerja ikhlas dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Tasikmalaya,” tukasnya. (mik/rez)