TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di tengah dominasi merek-merek besar di foodcourt Mal Plaza Asia Tasikmalaya, pelaku UMKM kuliner lokal tetap menunjukkan daya juang.
Bermodal kejelian membaca selera pasar, sajian bercita rasa kuat, pelayanan prima, dan harga bersahabat, mereka tak gentar bersaing memperebutkan hati pengunjung.
Foodcourt yang berada di lantai 1 ini menjadi rumah bagi beragam tenant makanan dan minuman. Di antara nama-nama besar yang sudah memiliki cabang di berbagai kota, berdiri pula usaha rumahan yang mencuri perhatian lewat rasa khas dan tampilan menggugah selera.
Baca Juga:Indosat Tunjukkan Kinerja Positif di Kuartal Pertama 2025, Jalin Kemitraan dengan NVIDIA dan NokiaKelompok Tani Parikesit Ciamis Sukses Budidaya Padi Organik, Produksi Meningkat Petani Lebih Sejahtera
Salah satunya adalah Windi Wijayanti, pemilik Monster Greentea yang telah buka sejak tahun 2013. “Awalnya saya jualan di depan rumah. Baru tahun 2013 coba buka di mal. Alhamdulillah sampai sekarang masih bertahan,” ujar Windi.
Ia menuturkan bahwa berjualan di dalam mal bukan hanya sekadar memperluas jaringan pasar, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkuat branding usahanya.
Menu andalan Monster Greentea adalah kue cubit dengan aneka topping, yang dibanderol mulai dari Rp 20.000 per porsi. Meski terkesan sederhana, camilan ini digemari pengunjung karena racikan rasanya yang pas dan menggunakan bahan berkualitas tanpa pengawet.
Selain itu, harganya yang kompetitif serta kemampuan membaca tren membuat usaha Windi tetap eksis hingga kini.
Namun, tantangan tak luput ia hadapi. Beberapa bulan terakhir, diakuinya, omset Monster Greentea mengalami penurunan hingga 30 persen. Hal ini terjadi sejak arena bermain anak di dalam mal berpindah lokasi.
“Karena camilan ini banyak disukai anak-anak, otomatis ada pengurangan pengunjung ke tenant kami. Tapi sejauh ini responsnya masih bagus, alhamdulillah,” ungkapnya.
Agar tetap relevan dan menjangkau konsumen lintas usia, Windi terus melakukan inovasi. Salah satunya dengan menambah menu seperti cimol isi keju yang bisa dinikmati anak-anak maupun remaja.
Baca Juga:Hotel Santika Tasikmalaya Komitmen Jaga Bumi, Dukung Sustainability Development GoalsHotel Santika Tasikmalaya Sumbang Ratusan Labu Darah, Tebarkan Sejuta Harapan untuk Berjuta Nyawa
“Setelah lebaran kemarin kami tambah menu. Sekarang jadi lebih variatif, ada yang manis dan ada yang asin juga,” tuturnya.
Selain itu, dalam menghadapi persaingan dengan brand besar, Windi mengandalkan kualitas bahan, branding aktif di media sosial, dan penyesuaian harga. “Kita sudah punya pasar sendiri. Kita juga selalu menganalisis kompetitor dan mengikuti tren,” jelasnya.