TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Plt Kepala OJK Tasikmalaya, Melati Usman, mengungkapkan bahwa baru-baru ini, seorang warga Ciamis kehilangan uang ratusan juta rupiah hanya dalam hitungan menit usai menerima panggilan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas Direktorat Jenderal Pajak.
Oknum tersebut, kata Melati, menggunakan modus berpura-pura meminta korban mengubah Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) agar sesuai dengan nomor KTP.
Ia mengungkapkan, korban sempat diajak melakukan video call dan diminta menyebutkan berbagai informasi pribadi, termasuk nama orang tua dan data sensitif lainnya.
Baca Juga:Hotel Santika Tasikmalaya Sumbang Ratusan Labu Darah, Tebarkan Sejuta Harapan untuk Berjuta NyawaAston Inn Tasikmalaya Gelar Promo April Givings, Tawarkan Pengalaman Menginap Berkesan
Namun, selama panggilan berlangsung, wajah pelaku tidak pernah terlihat. Tak lama setelah video call ditutup, saldo dalam e-wallet milik korban raib seketika.
“Jadi korban kena sekitar Rp 460 jutaan,” ungkap Melati dalam acara Jumpa Pers dan Silaturahmi Halal Bihalal dengan Insan Pers, Kamis (24/4/2025).
Kasus ini menambah panjang daftar pengaduan penipuan yang masuk ke Satgas Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan (Satgas Pasti) melalui Kanal Online Terpadu Masyarakat (KOTM). Hingga saat ini, tercatat sudah ada 58 laporan serupa yang diterima oleh layanan tersebut.
Oleh karena itu, Melati menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap segala bentuk permintaan data pribadi, terutama yang mengatasnamakan instansi resmi.
“Jangan mudah percaya apabila ada oknum pemerintah yang meminta data pribadi kita,” katanya.
Ia menambahkan, ada dugaan kuat bahwa data-data yang dikumpulkan oleh pelaku digunakan untuk membobol akun keuangan korban, termasuk dompet digital dan rekening bank.
OJK juga mendorong masyarakat untuk tidak hanya meningkatkan kewaspadaan, tetapi juga segera melapor apabila mengalami atau mencurigai modus penipuan serupa.
Baca Juga:130 Mahasiswa Prodi Keperawatan UBK Tasikmalaya Diwisuda Hari iniTasikmalaya Wilayah dengan Kenaikan Trafik Tertinggi ketiga di Jabar, Indosat Hadirkan Koneksi Andal
“Jangan sampai telepon. Kita bisa datang ke kantor pajak terdekat, OJK terdekat, atau kantor-kantor yang mereka mengaku berasal dari situ,” tegasnya.
Dengan maraknya modus penipuan digital, OJK terus mengintensifkan edukasi kepada masyarakat agar tidak sembarangan membagikan informasi pribadi melalui saluran komunikasi yang tidak dapat diverifikasi keasliannya. (Fitriah Widayanti)