RADARTASIK.ID – Bagi pelaku usaha mikro, modal adalah tantangan utama. Tapi kini, lewat KUR Mandiri 50 juta tanpa agunan, tantangan itu mulai terbuka jalan keluarnya.
Program ini hadir dalam skema Program KUR Mandiri 2025, yang tak hanya menawarkan plafon besar, tapi juga proses pengajuan yang simpel, bunga ringan, dan cicilan yang bersahabat di kantong.
Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya untuk mendukung UMKM melalui program KUR terbaru ini.
Baca Juga:KA Pasundan Lebaran: Pilihan Mudik Ekonomis, Hadir Mulai 21 Maret 2025, Tarif Mulai Rp 88.000
Skemanya dirancang untuk menjangkau lebih banyak pengusaha kecil, terutama mereka yang tidak memiliki agunan.
Untuk pinjaman di bawah Rp100 juta (dalam kategori KUR Mikro), Bank Mandiri tidak mewajibkan jaminan.
Hal ini jadi kabar baik, karena banyak pelaku usaha rumahan yang terkendala aset sebagai syarat pinjaman.
Bunganya cukup rendah, yakni 6% per tahun atau sekitar 0,5% per bulan. Itu artinya, cicilan terasa lebih ringan dan tidak terlalu membebani arus kas usaha.
Untuk pengusaha yang baru mulai merintis, angka ini tentu memberikan kelonggaran finansial yang cukup penting.
Syarat lengkap KUR Mandiri 2025 juga tergolong ramah pelaku usaha kecil. Anda hanya perlu memenuhi syarat utama seperti:
WNI berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah
Usaha aktif minimal 6 bulan
Tidak sedang menerima kredit produktif dari bank lain
Menyiapkan dokumen seperti e-KTP, KK, NIB atau SKU, dan NPWP untuk pinjaman di atas Rp50 juta
Baca Juga:
Proses pengajuannya pun fleksibel. Anda bisa memilih antara online atau offline.
Cara mengajukan KUR Mandiri secara online cukup lewat website resmi Bank Mandiri.
Isi formulir, unggah dokumen, dan tunggu verifikasi selama 3–7 hari kerja. Bagi yang lebih nyaman datang langsung, pengajuan offline juga tersedia di seluruh kantor cabang Mandiri.
Agar lebih jelas gambaran, berikut ini adalah simulasi cicilan KUR Mandiri khusus untuk pinjaman Rp50 juta:
Tenor 12 bulan: sekitar Rp4,3 juta per bulan
Tenor 24 bulan: sekitar Rp2,2 juta per bulan
Tenor 36 bulan: Rp1,5 juta-an per bulan
Tenor 48 bulan: sekitar Rp1,1 juta per bulan
Angka ini bisa sedikit bervariasi tergantung tanggal pencairan dan kebijakan internal bank.