PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Warga yang tinggal di tanah milik PT KAI mulai harap-harap cemas dengan adanya rencana reaktivasi jalur kereta api Banjar-Cijulang.
Pasalnya, mereka ingin ada kejelasan nasib mereka ke depan, apabila benar-benar digusur atau harus meninggalkan lahan milik PT KAI.
Salah seorang warga Dusun Bojongsari, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Hermanto (45) mengatakan, dirinya yang tinggal di atas tanah PT KAI belum mendapatkan kabar apa-apa.
Baca Juga:Kios di Pasar Wisata Pangandaran Harus Dikosongkan, Bakal Jadi Lokasi Parkir?Reaktivasi Jalur Kereta Api Banjar-Cijulang Pangandaran Segera Terwujud, Masuk Tahap Ini
“Belum ada yang datang ke rumah, biasanya kalau mau ada apa-apa, ada dari pemerintah memberitahu, tapi belum ada,” kata dia kepada Radartasik.id, Selasa 22 April 2025.
Hermanto berharap ada kepastian dari pemerintah jka memang harus mengosongkan lahan. “Yah setidaknya nasib kita ke depan juga jelas,” tuturnya
Setidaknya ada 50 rumah di dusunnya yang berdiri di tanah milik PT KAI. “Kalau di luar sana mungkin jumlahnya ratusan, atau ribuan,” ucapnya.
Ia mengatakan, warga meminta kepastian tentang kompensasi yang akan diberikan kepada mereka yang terdampak proyek tersebut.
Selain itu, warga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Kabupaten Pangandaran untuk segera turun tangan, memberikan kepastian tentang rencana dan pelaksanaan proyek reaktivasi kereta api Banjar-Cijulang.
Manager Humas Kareta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung, Kuswardoyo, mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima kabar terbaru soal reaktivasi jalur Kereta Api Banjar ke Pangandaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Sampai saat ini kami belum menerima surat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait tindak lanjut rencana pengaktifan kembali jalur Kereta Api Banjar ke Pangandaran,” ujarnya.
Baca Juga:Jerit Buruh di Garut yang Terancam Kena PHK Massal Usai Pabrik Bulu Mata Tiba Tiba TutupPenghuni Pasar Wisata Pangandaran Minta Kejelasan Soal Rencana Alihfungsi PW Menjadi Lokasi Parkir
Kuswardoyo mengatakan, pihaknya dari KAI selaku operator menyambut baik usulan yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat terkait rencana pengaktifan kembali jalur KA yang sudah mati
“Apalagi dengan kondisi wilayah yang sangat indah tentunya reaktivasi nantinya diharapkan bukan hanya mampu mendukung mobilitas masyarakat, tapi juga diharapkan mampu membangkitkan perekonomian di daerah sekitar, salah satunya melalui pariwisata,” ujarnya. (Deni Nurdiansah)