TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Belasan rumah yang terletak di RT 04 RW 06 Kampung Cisema, Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, kini terancam ambruk akibat potensi longsor yang semakin meningkat.
Lokasi rumah yang berada di tepi tebing membuatnya sangat rentan terhadap bahaya tanah longsor, yang dapat menyebabkan kerusakan besar pada pemukiman warga.
Memed, Ketua RT 04 Kampung Cisema, menjelaskan, pada Jumat lalu, sekitar pukul 16.00 WIB, terjadi longsoran kecil yang menimpa bagian belakang beberapa rumah warga.
Baca Juga:Tiga Atlet Karate Shobotu Ciawi Jadi Bintang di Shukaidou Karate Open Seri 1 di MalangJangan Ada Lagi Pembangunan Asal-asalan, GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Minta TWC Diaudit
Menurutnya, longsor tersebut disebabkan oleh saluran air yang tidak mampu menampung aliran air hujan yang sangat deras.
Sebagian air masuk ke dalam rumah, yang kemudian menyebabkan tebing longsor sedikit dan menimpa bagian belakang rumah.
Memed mengungkapkan, longsor tersebut terjadi akibat intensitas hujan yang sedang, meskipun durasinya sangat panjang.
Kondisi tanah yang labil dan lokasi pemukiman yang bertebing memperburuk situasi ini, membuat ancaman longsor semakin besar.
Ia mengkhawatirkan, jika satu rumah ambruk, rumah-rumah di bawahnya akan ikut tertimpa longsoran tanah.
Meski ancaman longsor terus membayangi, warga terpaksa tetap bertahan di rumah masing-masing.
Namun, ketika hujan turun, sebagian warga seperti Memed harus memantau kondisi saluran air untuk mencegah terjadinya longsor lebih besar.
Baca Juga:Halal Bihalal Bareng Alumni, Travel Umrah Kanomas Tasikmalaya Bagikan Hadiah Umrah GratisPenggunaan Drone di Kota Tasikmalaya Masih Belum Terkendali, Baru Ada 10 Pilot Bersertifikat
”Jika terus dibiarkan seperti ini, saya khawatir bahwa tidak akan menutup kemungkinan akan adanya korban dari peristiwa longsor,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Minggu, 20 April 2025.
Memed berharap agar pemerintah setempat memberikan perhatian lebih kepada warganya dan segera memberikan bantuan serta solusi untuk mengatasi masalah ini, sehingga warga tidak terus-menerus merasa cemas ketika hujan turun.
Sementara itu, Lilis (45), salah satu warga setempat, mengungkapkan, wilayah tersebut sudah tiga kali mengalami longsor.
Namun, hingga saat ini, belum ada tindakan dari pemerintah yang dapat mengatasi ancaman tersebut.
”Saya berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Lilis juga mengungkapkan ketakutannya setiap kali hujan deras turun, terutama jika hujan berlangsung lama.
Ia merasa terpaksa mengungsi ke rumah saudara atau orang tuanya saat hujan lebat, khawatir akan terjadi longsor yang dapat menghancurkan rumahnya.