Melunak Lagi, Donald Trump Pertimbangkan Menangguhkan Tarif Mobil

Tarif Mobil
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Donald Trump/Instagram)
0 Komentar

Pada Senin, 15 April 2025, meskipun Indeks S&P 500 naik 0,8 persen, total penurunan saham tahun ini masih mendekati 8 persen.

Suku bunga obligasi 10 tahun AS juga tetap tinggi, sekitar 4,4 persen.

Carl Tannenbaum, kepala ekonom dari firma keuangan Northern Trust, mengungkapkan, dampak ketidakpastian ini begitu besar hingga ia merasa perlu ”memasang penyangga leher” untuk menghadapinya.

Tannenbaum juga memperingatkan, kerusakan pada kepercayaan konsumen dan pasar mungkin sudah tidak dapat diperbaiki.

Baca Juga:Prediksi Real Madrid vs Arsenal di Liga Champions 2025: Los Blancos Harus Comeback seperti Lawan Derby CountyPrediksi Inter vs Bayern Munchen di Liga Champions 2025: Nerazzurri Berpeluang Besar ke Semifinal

Maros Sefcovic, Komisaris Perdagangan Uni Eropa, menyatakan, pihaknya tetap konstruktif dan siap untuk melakukan negosiasi yang adil, termasuk dengan menawarkan tarif 0 persen untuk barang industri dalam rangka mengurangi hambatan non-tarif.

Selain itu, Trump mengungkapkan, ia telah berbicara dengan CEO Apple, Tim Cook, untuk memberikan dukungan kepada perusahaan tersebut, mengingat banyak produk Apple, seperti iPhone, yang dirakit di China.

Meskipun pengecualian tarif pada elektronik yang diumumkan minggu lalu mungkin hanya bersifat sementara, langkah tersebut memberikan sedikit ruang bagi Apple untuk merencanakan strategi agar dampak perang dagang terhadap penjualan iPhone di AS dapat diminimalkan.

Hal ini turut membantu kenaikan harga saham Apple sebesar 2 persen pada hari Senin.

Namun, saham tersebut masih turun hampir 7 persen setelah investor memperhitungkan kemungkinan bahwa iPhone akan tetap terpengaruh oleh lebih banyak tarif terhadap produk buatan China dalam waktu dekat.

Analisis dari Wedbush Securities menyebutkan, meskipun Apple saat ini berada dalam posisi yang lebih baik daripada seminggu yang lalu, masih ada ketidakpastian besar mengenai langkah-langkah kebijakan yang akan diambil selanjutnya.

Salah satu opsi yang kemungkinan sedang dipertimbangkan oleh Apple adalah untuk memindahkan lebih banyak produksi iPhone-nya dari China ke India, mengingat sebelumnya perusahaan ini sudah mulai memperluas manufakturnya di India saat Trump mulai menerapkan kebijakan tarif pada masa jabatan pertamanya.

Baca Juga:Pasar Saham Asia Menguat di Tengah Meredanya Ketegangan Dagang dan Kinerja Positif Wall StreetStrategi Kebijakan Tarif Trump Guncang Pasar Global, Namun Timnya Tetap Tampilkan Rasa Percaya Diri

Meskipun kebijakan tarif Trump diklaim telah mengisolasi China, negara tersebut justru berusaha membangun hubungan yang lebih erat dengan negara-negara Asia yang terdampak oleh tarif tersebut.

Pemimpin China, Xi Jinping, baru-baru ini bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, dan menekankan bahwa tidak ada yang menang dalam perang dagang.

0 Komentar