WASHINGTON, RADARTASIK.ID – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk memberikan pengecualian sementara pada industri mobil dari tarif yang sebelumnya diterapkan pada sektor tersebut.
Langkah ini bertujuan untuk memberi waktu bagi produsen mobil untuk menyesuaikan rantai pasokan mereka yang terdampak kebijakan tarif tersebut.
”Saya sedang mempertimbangkan sesuatu untuk membantu beberapa perusahaan mobil dengan hal ini,” ungkap Trump kepada wartawan yang berkumpul di Oval Office pada Senin, 14 April 2025, seperti dikutip AP.
Baca Juga:Prediksi Real Madrid vs Arsenal di Liga Champions 2025: Los Blancos Harus Comeback seperti Lawan Derby CountyPrediksi Inter vs Bayern Munchen di Liga Champions 2025: Nerazzurri Berpeluang Besar ke Semifinal
Trump menyebutkan, perusahaan mobil memerlukan waktu untuk memindahkan produksi mereka dari negara-negara seperti Kanada dan Meksiko, agar mereka bisa memproduksi mobil secara domestik. ”Jadi, saya sedang berbicara tentang hal-hal seperti itu,” ucapnya.
Matt Blunt, Presiden American Automotive Policy Council yang mewakili beberapa produsen besar seperti Ford, General Motors, dan Stellantis, mengatakan, kelompok ini mendukung tujuan Trump untuk meningkatkan produksi domestik mobil.
Namun, mereka juga mengingatkan bahwa tarif mobil yang diberlakukan secara luas pada suku cadang mobil dapat menghambat tujuan tersebut, terutama karena banyak transisi dalam rantai pasokan yang memerlukan waktu.
Pernyataan Trump ini mengindikasikan kemungkinan perubahan kebijakan tarif AS yang lebih luas, setelah dampak kebijakan tarifnya sebelumnya menimbulkan kepanikan di pasar keuangan dan menambah kekhawatiran tentang resesi.
Pada 27 Maret, Trump mengumumkan tarif mobil 25 persen yang ia sebut sebagai ”permanen.”
Namun, kebijakan ini tampaknya mulai dilonggarkan karena ia berusaha meminimalkan dampak negatif bagi ekonomi dan politik domestik.
Beberapa perubahan kebijakan lainnya juga diumumkan.
Setelah lonjakan suku bunga utang AS yang disebabkan oleh penjualan obligasi, Trump memutuskan untuk menurunkan tarif pada puluhan negara menjadi 10 persen selama 90 hari untuk memberi waktu bagi proses negosiasi lebih lanjut.
Baca Juga:Pasar Saham Asia Menguat di Tengah Meredanya Ketegangan Dagang dan Kinerja Positif Wall StreetStrategi Kebijakan Tarif Trump Guncang Pasar Global, Namun Timnya Tetap Tampilkan Rasa Percaya Diri
Di sisi lain, pajak impor dari China dinaikkan menjadi 145 persen, meskipun barang-barang elektronik mendapat pengecualian sementara dengan tarif yang lebih rendah yakni 20 persen.
”Saya tidak mengubah pikiran saya, tapi saya fleksibel,” jelas Trump.
Pernyataan Trump tentang fleksibilitas kebijakannya justru menambah ketidakpastian yang lebih besar di pasar.