BANJAR, RADARTASIK.ID – Pihak sekolah, tempat korban meninggal setelah terjun ke Sungai Citanduy bersekolah, angkat bicara. Disebutkan bahwa dugaan bullying bukan di lingkungan sekolah.
Diketahui, korban merupakan seorang pelajar. Korban nekat terjun ke Sungai Citanduy dekat jembatan pelangi Kecamatan Langensari karena diduga jadi korban dugaan bullying.
Wakasek Kesiswaan SMAN 2 Banjar Sugeng mengatakan, pihak sekolah tidak ada urusan dengan seseorang yang dilaporkan terkait dugaan bullying.
Baca Juga:Juru Parkir Liar di Kota Banjar Bakal Ditertibkan, Disebut Berdampak pada PADMuncul Dugaan Bullying Pada Kasus Anak Terjun ke Sungai Citanduy Kota Banjar, Orang Tua Lapor ke Polres
“Lembaga (sekolah) tidak ada urusan dengan berinisial A, yang berkaitan dengan kegiatan,” ucapnya Kamis 10 April 2025.
Dia menjelaskan, orang yang dilaporkan keluarga korban dekat dengan korban diluar kelembagaan. Pihak sekolah tidak mengetahui apa yang sering dilakukan.
Sedangkan keseharian korban di lingkungan sekolah dan teman-temannya sebetulnya tidak ada masalah. Anaknya cukup baik.
Pihak LBH Benteng Perjuangan Rakyat pun sudah mendatangi sekolah dan meminta keterangan dari teman-teman korban. Semua data-data yang diperlukan sudah diberikan.
“Data yang diperlukan sudah diberikan semua ke pihak keluarga dan LBh waktu ke sekolah (Minggu 6 April 2025),” jelasnya.
Diakuinya, terkait dugaan bullying terhadap korban tidak pernah terjadi di lingkungan sekolah. Diduga dari pihak luar.
Sementara terkait dugaan psikis atau bullying dan lainnya, pihaknya menyerahkan semua ke pihak terkait untuk mengungkapnya.
Baca Juga:Destinasi Wisata di Garut Ini Masih Jarang Orang Tahu, Ini Daftar dan LokasinyaPuluhan ASN Pemkot Banjar Tak Masuk di Awal Kerja Pascalibur Lebaran, Ada yang Tanpa Keterangan
“Semua bukti chat korban dengan temannya (saat curhat) sudah diprint dan diserahkan ke LBH dan pihak keluarga,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, orang tua almarhum didampingi kuasa hukum melakukan pelaporan ke Polres Banjar, Senin 7 April 2025.
Pelaporan tersebut menindaklanjuti korban melakukan aksi terjun ke Sungai Citanduy karena diduga mengalami depresi.
“Kami LBH di Bekasi merasa terketuk dengan kejadian tersebut dan ingin masalah ini clear, tidak ada lagi yang singpangsiur,” ucap Divisi Perlindungan Anak LBH Benteng Perjuangan Rakyat Wahyuni saat konferensi pers usai. (Anto Sugiarto)