TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H. Asep Goparulloh menegaskan pentingnya peran aktif aparatur sipil negara (ASN) dalam menghadapi tantangan lingkungan, khususnya terkait pengelolaan sampah dan mitigasi bencana hidrometeorologi.
Penegasan itu disampaikan saat apel pagi sekaligus halal bihalal ASN di lingkungan Bale Wiwitan, Rabu (9/4/2025). Dalam sambutannya, Sekda menyoroti lonjakan volume sampah di Kota Tasikmalaya pasca lebaran yang meningkat dari 315 ton menjadi sekitar 400 ton per hari.
“Ini bukan sekadar angka. Ini alarm bagi kita semua bahwa penanganan sampah harus diakselerasi,” ujar H. Asep Goparulloh usai apel.
Baca Juga:Koalisi Patas Siap Mempertahankan Kemenangan, Sebut Ai-Iip sebagai Paslon Higienis dan Segar!Jejak-Jejak Romantisme Politik Dua Perusahaan Transportasi di Jawa Barat!
Ia menyatakan dukungan penuh terhadap instruksi Wali Kota Tasikmalaya untuk memberantas tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal dan mengedepankan edukasi pengelolaan sampah dari hulu. Menurutnya, penanganan masalah persampahan tidak bisa hanya dibebankan kepada dinas teknis terkait.
“Setiap ASN, khususnya yang bertugas di lapangan, harus punya rasa kepemilikan terhadap kota ini. Kalau tidak, TPA Ciangir akan segera mencapai batas kapasitas,” tegas mantan Kepala BPKAD tersebut.
Selain isu sampah, Asep juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana. Ia menyebutkan bahwa saat ini Kota Tasikmalaya masih dalam status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 31 Mei 2025. Mengacu pada data Dinas PUTR, terdapat 11 titik rawan genangan di sejumlah ruas jalan utama.
“Data ini harus jadi dasar bertindak, bukan hanya tumpukan laporan. Saya minta setiap dinas teknis turun langsung ke lapangan, jangan tunggu banjir datang dulu baru bergerak,” imbuhnya.
Ia pun mengajak semua elemen masyarakat untuk turut berperan aktif. “Pemerintah tak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi adalah kunci, dan budaya gotong royong harus terus hidup,” kata Asep. (Firgiawan)