RADARTASIK.ID – Manchester City dikabarkan siap menggelontorkan dana 60 juta euro atau sekitar Rp1 triliun untuk merekrut gelandang AC Milan, Tijjani Reijnders.
Meski musim ini AC Milan terbilang kacau, Reijnders menjadi satu dari sedikit pemain yang tetap konsisten tampil menonjol.
Di musim pertamanya berseragam Rossoneri, gelandang asal Belanda ini menunjukkan teknik tinggi, meski kontribusi dalam penyelesaian akhir sempat dipertanyakan.
Baca Juga:Real Madrid Digebuk Arsenal 3-0, Carlo Ancelotti Pasrah: Comeback? Ini Akan Sangat RumitRekor Kandang Bayern Dipatahkan Inter Milan: Vincent Kompany Ingin Balas Dendam di San Siro
Namun, segalanya berubah sejak kedatangan Paulo Fonseca. Sang pelatih menggeser posisi Reijnders lebih maju ke lini tengah serang, membebaskannya dari beban bertahan.
Hasilnya, Reijnders menjelma menjadi motor serangan Milan dan kini telah mencetak 13 gol—terbanyak kedua di skuad setelah Christian Pulisic.
Performa impresif pemain keturunan Indonesia ini menarik perhatian klub-klub besar Eropa.
Real Madrid sempat terkesan saat Reijnders mencetak gol indah dalam kemenangan 3-1 Milan di Bernabeu, namun Manchester City menjadi peminat paling serius.
Pep Guardiola disebut melihat gelandang 25 tahun itu sebagai bagian dari regenerasi lini tengah City.
Milan sendiri sudah mengikat Reijnders dengan kontrak baru hingga 2030 dan menggandakan gajinya menjadi 3,5 juta euro per musim.
Sebuah isyarat bahwa sang pemain merupakan bagian penting dari proyek jangka panjang Rossoneri.
Baca Juga:Rating Pemain Bayern Munchen vs Inter Milan: Lautaro Tunjukkan Dirinya Pemimpin Sejati NerazzurriSimone Inzaghi: Kemenangan 2-1 di Kandang Bayern Bukti Mentalitas Eropa Inter Milan
Namun, andai Milan gagal lolos ke Liga Champions musim depan, situasinya bisa berubah.
Menurut laporan Calciomercato, City siap mengajukan tawaran antara 50 hingga 60 juta euro—jumlah yang menggiurkan bagi Milan, mengingat Reijnders didatangkan dari AZ Alkmaar hanya seharga 20 juta euro pada musim panas 2023.
Kini, godaan datang tak hanya bagi klub, tetapi juga bagi sang pemain.
Reijnders tetap setia di masa sulit Milan, tapi ia pun mulai bertanya-tanya seperti apa arah proyek Rossoneri ke depan jika gagal lolos ke Liga Champions.
Tijani Reijnders: Oase di Tengah Musim Kelam AC Milan
Saat ini, Milan tampaknya harus melupakan ambisi finis di empat besar di akhir musim Serie A nanti.
Dengan selisih tujuh poin dan hanya tujuh laga tersisa, mengejar Lazio di posisi keempat terasa nyaris mustahil—terlebih bagi tim yang gagal tampil konsisten sepanjang musim.