TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Cinta dan komitmen terhadap keluarga membawa Enci (32), warga Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya mengambil peran yang tak biasa bagi sebagian besar ibu rumah tangga.
Demi menjaga keharmonisan rumah tangga, ia rela menjadi kernet bus Jurusan Tasik-Cikatomas yang setiap harinya dikemudikan oleh sang suami yang bernama Amas (35).
Bagi Enci, keputusan untuk mendampingi sang suami bukan sekadar pilihan praktis, namun wujud kasih sayang dan bentuk kebersamaan dalam membangun keluarga.
Baca Juga:Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Anak Sekolah Bawa Motor: Nekat, Siap Dikeluarkan dari Sekolahnya!Prediksi Sporting Lisbon vs Braga di Liga Portugal: Lanjutkan Perburuan Gelar Juara
“Menjalani profesi ini membuatnya merasa senang sekaligus bangga. Bekerja bersama sang suami memberinya pengalaman nyata akan perjuangan mencari nafkah di jalanan,” ujarnya.
Awal mula Enci menekuni profesi ini terjadi secara tidak disengaja. Ia menceritakan bahwa dulu ia kerap ikut menemani suaminya bekerja, apalagi saat kernet bus yang biasa mendampingi suaminya sering tidak masuk kerja.
Dalam situasi itu, Enci mulai terbiasa membantu, seperti berdiri di pintu bus dan memanggil penumpang.
“Seiring waktu, kebiasaan itu berubah menjadi rutinitas yang sudah dijalaninya hampir empat tahun hingga kini,” jelasnya.
Sebagai ibu dari dua orang putra, Enci merasa menjadi kernet bukan hanya soal menambah penghasilan. Ada kepuasan batin yang ia rasakan, terutama karena bisa menjalin kedekatan lebih intens dengan suaminya.
“Saya meyakini bahwa keharmonisan rumah tangga tidak hanya tercipta di dalam rumah, tapi juga bisa dipupuk di tengah perjalanan panjang di jalan raya,” kata dia.
Kebersamaan mereka di jalan bahkan berlangsung hingga malam hari. Enci menuturkan bahwa biasanya mereka berangkat dari Cikatomas pada pukul 17.00 dan tiba di terminal sekitar pukul 19.00.
Baca Juga:Prediksi Leganes vs Osasuna di Liga Spanyol: Terus Berjuang Keluar dari Zona DegradasiPrediksi Leicester City vs Newcastle United di Liga Inggris: Terancam Kalah Lagi di Kandang Sendiri
Setelah itu, mereka beristirahat di dalam bus, tidur hingga pukul 23.00 sebelum kembali melanjutkan perjalanan ke Cikatomas.
Rutinitas ini dijalani Enci selama empat hari dalam sepekan. Sisa waktunya ia manfaatkan untuk beristirahat dan berkumpul dengan anak-anak serta keluarga di rumah.
Baginya, membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga adalah bentuk tanggung jawab sekaligus bukti cinta kepada orang-orang tercintanya. (dik)