Pemasangan Tanggul Dinilai Asal-asalan, Sawah di Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya Kembali Terendam Banjir

Sawah di Kadipaten
Lahan sawah milik warga di Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, kembali terendam banjir baru baru ini. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Lahan sawah milik warga di Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, kembali terendam banjir pada Minggu, 6 April 2025, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

Kejadian ini mengingatkan pada peristiwa serupa yang terjadi sebelumnya, di mana lahan sawah warga juga terendam banjir dengan dampak yang cukup besar.

Mamat, salah seorang warga Desa Mekarsari, mengungkapkan kekecewaannya terkait kejadian ini.

Baca Juga:Jenjang Karier ASN Pemkot Tasikmalaya Masih Suram, Usulan Jobfit Pegawai Belum Juga Dijawab Kemendagri dan BKNPanen Raya Serentak Digelar, Kota Tasikmalaya Optimistis Capai Target Tanam 2025

Ia menjelaskan, meskipun sebelumnya warga dan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) telah berusaha melakukan gotong royong untuk memperbaiki tanggul, hasilnya ternyata tidak maksimal.

Tanggul yang terpasang tidak mampu menahan debit air yang cukup besar, sehingga akhirnya jebol kembali dan merendam sekitar 50 hektare sawah di Kadipaten milik warga.

Menurut Mamat, meskipun ada upaya perbaikan sebelumnya dengan menggunakan karung yang diisi tanah, hal tersebut terbukti tidak cukup efektif.

Karung-karung tersebut terbawa arus air akibat hujan deras beberapa hari sebelumnya.

Mamat juga menambahkan, posisi sawah yang lebih rendah dibandingkan dengan sungai menyebabkan air mudah masuk ke area persawahan warga ketika hujan turun.

Oleh karena itu, ia mengusulkan adanya pengerukan sungai agar tanggul lebih efektif dalam menahan air.

Kekecewaan warga semakin memuncak karena pekerjaan yang dilakukan oleh BBWS tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

Baca Juga:Warga Keluhkan Sampah Belum Juga Diangkut, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Bilang BeginiSiapa Penanggung Jawab Taman Wisata Ciwulan Tasikmalaya, PSU Surati APH untuk Melek Proyek yang Terbengkalai

Awalnya, mereka berjanji untuk memasang bronjong sebagai solusi untuk mencegah banjir, namun kenyataannya yang dipasang justru karung berisi tanah, yang menurut Mamat, bisa dilakukan oleh warga sendiri tanpa perlu melibatkan pihak BBWS.

”Warga juga bisa memasukan tanah ke karung juga bisa. Tidak harus (BBWS) jauh-jauh dari Banjar datang ke Kadipaten,” jelasnya kepada Radartasik.id, Senin, 7 April 2025.

Hal ini menyebabkan rasa frustrasi di kalangan warga, yang merasa pekerjaan tersebut hanya dilakukan seadanya.

Mamat menegaskan, warga sangat membutuhkan pengerukan sungai di bagian pinggir untuk memperbaiki kondisi tanggul.

Desa Mekarsari sendiri sudah mengajukan permohonan kepada BBWS untuk melakukan pengerukan dan memasang bronjong, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak BBWS.

0 Komentar