Sebagian orang menganggap ini sebagai langkah positif dalam melindungi hak cipta seniman, sementara yang lain merasa bahwa teknologi AI seharusnya dapat digunakan untuk eksplorasi kreatif tanpa batasan.
Implikasi Etika dan Hak Cipta dalam AI Generatif
Perkembangan AI dalam dunia seni semakin menimbulkan dilema antara inovasi teknologi dan perlindungan hak cipta.
Di satu sisi, AI memberikan kemudahan bagi banyak orang untuk menciptakan karya seni digital dengan cepat dan efisien.
Baca Juga:Bianura Azka Ghifari Jadi Trainee Indonesia Pertama yang Lolos ke Final Chuang Asia Season 2Film Indonesia Terlaris Tahun 2025, Terbanyak Raih 2 Juta Penonton
Namun, di sisi lain, AI juga berpotensi merugikan seniman dengan meniru gaya mereka tanpa izin atau kompensasi yang adil.
Dalam kasus Studio Ghibli, tren ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat menghargai estetika khas yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Namun, jika AI dapat dengan mudah meniru gaya tersebut tanpa melibatkan seniman asli, maka nilai dari karya seni itu sendiri bisa terdegradasi.