Pada akhirnya, Nesta menyadari bahwa ia membutuhkan sepak bola dalam hidupnya, tetapi tidak sebagai manajer di balik meja, melainkan sebagai pelatih.
“Saya butuh adrenalin kompetisi. Saya tidak mengalami depresi berat, tetapi saya menjadi sangat membosankan di rumah—bahkan mungkin anjing saya pun akan menyadarinya! Satu-satunya cara untuk kembali ke sepak bola adalah dengan menjadi pelatih,” tuturnya.
“Saya tidak suka peran manajerial di kantor. Saya ingin bekerja di lapangan dan merasakan dampak dari pertandingan setiap Minggu. Ini adalah jalan yang saya pilih, dan mungkin akan membawa saya ke suatu tempat,” pungkasnya.
Baca Juga:Capello: Francesco Totti Pemain Hebat yang Tak Bisa Berlari dan Menggiring BolaCapello Mengaku Menolak Permintaan Real Madrid untuk Tidak Memainkan David Beckham
Nesta kini telah menemukan kembali gairahnya dalam dunia sepak bola dengan meniti karier sebagai pelatih meskipun menghadapi target yang sulit untuk membawa Monza keluar dari zona degradasi.