Arus pebalik ini, biasanya diarahkan melalui Jalan Mashudi dan Sewaka untuk mengambil rute Singaparna. Selanjutnya pebalik bisa mengambil jalur ke Bandung via Garut.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP M Faruk Rozi mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi lintas sektoral. Baik itu di tingkat Provinsi maupun Kota dan Kabupaten. “Kita sudah melaksanakan persiapan dan juga rapat lintas sektoral,” tuturnya.
Pemeriksaan jalur pun sudah dilakukan dan untuk beberapa jalan yang masih rusak sudah dikomunikasikan dengan instansi terkait. Supaya segera diperbaiki agar tidak mengganggu kelancaran arus mudik.
Baca Juga:Ajak Warga Jadi Superhero, Polisi Kerahkan Pasukan Untuk Berdonor DarahTim Gabungan Turun ke Jalan HZ Mustofa, Tapi Soal Pasar Dadakan Pemkot Masih Kebingungan
Disinggung soal masa mudik beririsan dengan pengamanan persiapan PSU di Kabupaten Tasikmalaya, menurutnya tidak menjadi persoalan. Pihaknya sudah menyiapkan strategi agar pengamanan untuk dua momen yang berdekatan itu tetap berjalan. “Jadi kita membagi pasukan untuk pengamanan,” katanya.
Dari persiapan yang dilakukan, kata M Faruk, pengamanan akan resmi dilaksanakan melalui gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2025. Rencananya hal itu akan dilaksanakan mulai tanggal 20 Maret 2025. “Gelar pasukan rencananya tanggal 20, besoknya anggota sudah berada di lokasi pengamanan masing-masing,” ucapnya.
Cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini mendera pun menjadi perhatian dalam upaya pengamanan. Pihaknya pun berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait guna memetakan wilayah mana saja yang rawan longsor dan bisa menghambat arus mudik, diantaranya yakni jalur Gentong. “Kita menyediakan alat berat untuk antisipasi jika terjadi longsor di di jalur mudik,” ujarnya.(rangga jatnika)