Dalam forum tersebut, Camat Ciawi disebutkan telah menjelaskan bahwa dirinya tidak memiliki kewenangan untuk mengubah kebijakan kesejahteraan kader posyandu. Begitu pula dengan dokter puskesmas. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan kewenangan pemerintah.
“Jadi penjelasan Camat saat itu ada yang tidak utuh atau dipotong. Makanya disayangkan ada yang mengedit dan menyebarkan tidak utuh,” ujar Ipah.
Ia pun mengingat kembali bahwa sejak awal pertemuan, Camat Ciawi telah memperingatkan agar tidak ada yang merekam. Namun, belakangan ia mengetahui dari rekan-rekannya bahwa rekaman tersebut telah beredar di TikTok. Dalam rekaman itu, kader posyandu tampak menyampaikan aspirasi mereka terkait kesejahteraan yang dinilai belum seimbang dengan tugas yang mereka emban.
Baca Juga:Sempat Terlempar ke Rp 3000, Harga Koin Kripto Ini Diramal Bisa Jadi Kuda Hitam Saat Pasar Kembali BullishFirst Resources Akuisisi Pengendali ANJT Senilai Rp5,4 Triliun, Saham Jagoan Lo Kheng Hong Melonjak!
“Intinya tidak ada penggiringan kepada salah satu calon. Malah Pak Camat bilang, takutnya ada pendukung nomor 1, nomor 2, nomor 3. Makanya waktu itu untuk konsumsi internal dan jangan comel,” pungkasnya. (R Robi Ramdan)